Jumat, 31 Desember 2010

Piala AFF




Bulan Desember tahun 2010 adalah bulan dimana masyarakat khususnya di kawasan Asia tenggara, konsenterasi pada piala AFF.  Sungguh bangga aku dengan prestasi kesebelasan timnas Indonesia. Menjadi juara group A dengan skor sempurna. Mengantarkan Indonesia melaju ke semifinal melawan Filiphina. Lagi-lagi Indonesia membuat kejutan dengan dua kali menang dalam dua leg semifinal sekaligus. Kesan yang aku ambil dari Indonesia VS Filiphina, ada beberapa pemain Filiphina serta pelatihnya keren. Selain dari Fhiliphina, juga dari Indonesia, kepiawaiannya Christian Gonzales teruji dengan dia memasukkan dua gol ke gawang Filiphina. GOOD JOB!!.
Ada yang bilang  kalau mau sukses, harus ngalamin yang namanya jatuh. Itulah yang terjadi di final AFF yang mempertemukan Indonesia dengan Malaysia. Kalah telak 3-0 di leg pertama lawan Malaysia. Kalau aku boleh berpendapat, kemarin (26/12/10) memang beberapa pemain kurang maksimal permainannya. Aku lupa siapa namanya. Sedangkan pihak lawan, memberikan permainan yang lumayan bagus dibandingkan permainan mereka dalam babak penyisihan. Alhasil ya... bisa dilihat sendiri. Menurut pelatih yang saya sangat hormati dan banggakan Bapak Alferd Riedhl, ada beberapa faktor yang mempengaruhi permainan timnas pada hari itu. Yang pertama adalah pengaruh laser yang ditembakkan oleh beberapa suporter tuan rumah ke beberapa pemain Indonesia. Sehingga mereka sedikit kehilangan konsenterasi. Kedua, adalah kegiatan non-teknis yang yang menggangu keadaan pemain. Seperti halnya jamuan makan bersama salah satu ketum partai, adanya istigosah dan beberapa hal yang sepertinya sedikit mengurangi konsenterasi dalam permainan. Yah itu sudah berlalu dan harus menjadi evaluasi bersama.
Aku amat bangga dengan masyarakat Indonesia yang selalu optimis. Contohnya saja saat kita kalah 0-3 oleh Malaysia semua elemen masyarakat selalu setia mendukung timnas Indonesia untuk bisa mengalahkan Malaysia 4-0 amin atau selisih gol itu 4. Semoga itu semua bisa terwujud. Berjuang Timnas!!! Tapi ada sebuah pertanyaan yang sedikit membuat aku berfikir kembali. Apakah masyarakat yang optimis dengan kemenangan, sudah siap dengan sebuah kekalahan? Bukan aku pesimis. Tapi semua yang dilakukan oleh manusia itu pasti punya dampak positif dan negatif. Harapanku dalam final nanti malam, supoter Indonesia ndak bales dendam pake laser hijau dan menerima dengan lapang dada apa yang terjadi nanti di Gelora Bung Karno.  
Subbahanallah, hanya itu yang bisa aku katakan setelah melihat serangkaian pertandingan final piala AFF (29/12/10). Indonesia menang! tapi tetep kalah karena selesih gol Malaysia lebih banyak. Aku lihat permainan timnas Indonesia sudah bagus. Banyak serangan yang dilakukan, sayangnya kiper Malaysia cukup pintar untuk membaca bola. Jadinya, ya ndak masuk. Mungkin karena pas penyisihan kemarin, Malaysia kebobolan banyak, Rajagopal marah, terus kipernya jadi bagus deh. Di tempat lain, para suporter yang ada di stadion juga terlihat tertib. Tidak seperti biasanya, suporter Indonesia kalau kalah mesti urakan tapi itu dulu. Alhamdulillah akhirnya “Suporter Sepakbola Semakin Dewasa” Kompas,31 Desember 2010. Terakhir, aku salut ama suporter Indonesia karena mereka meneriakkan “GANYANG NURDIN!!!!!”  I LIKE IT!
Beliau bilang " Saya akan kalau semua anggota PSSI tidak ada yang memilih dia. Hanya ada beberapa kelompok yang menginginkan saya turun. Mungkin saja ada kelompok yang tidak suka dengan saya dan dia membayar sekelompok orang untuk menyuarakan saya untuk turun. Ini bukan wujud demorakasi" 
Bapak Nurdin yang terhormat, kemarin saya baru belajar budaya Demokrasi. Demokrasi itu mendengarkan suara rakyat dan terbuka. 

2 komentar:

Terimakasih sudah membaca. Jika ada masukan silahkan beri komentar :)

Sekali lagi Terimakasih