MENJAGA KESTABILAN
SEKTOR RIIL
Sektor ekonomi ada dua,
sektor moneter dan sektor riil. Sektor moneter salah satu contohnya dengan bank
sentral (Bank Indonesia) menjaga inflasi
dan mempengaruhi naik atau turunnya suku bungan. Sedangakan sektor riil meliputi
pertanian, pertambangan, industri,jasa, dll. Jika sektor riil terus dijaga,
maka akan dapat menurunkan tingkat pengangguran.
·
Refleksi 2013
-
Kemanjaan dengan impor
Tingkat impor Indonesia yang tinggi menunjukkan struktur ekonomi
mengalami kerapuhan. Kita hanya mengekspor bahan mentah dan mengimpor barang
jadi. Padahal barang jadi yang diimpor bahan dasarnya barasal dari bahan mentah
yang kita ekspor. Kita kurang bisa memberikan nila tambah terhadap bahan mentah
yang diekspor dibandingkan dengan negara lain. Barang impor yang masuk ke
Indonesia dalam kedaan harga yang rendah. Lama-kelamaan akan bisa melemahkan
nilai mata uang kita sendiri, yaitu rupiah. Rupiah akan menguat apabila
struktur ekonomi kita juga kuat.
-
Kebiijakan yang mandul
Indonesia saat ini membutuhkan kebijakan yang bersifat jangka panjang.
Bukan hanya bertahan dalam jangka 5 tahunan. Ganti kepala pemerintahan, ganti
pula kebijakan. Kebijakan yang dibutuhkan seperti GBHN (Garis Besar Halauan
Negara) agar ada kebijakan yang estafet. Walaupun berganti kepala pemerintahan,
kebijakan akan berkesinambungan sesuai dengan apa yang sudah di tulis di GBHN.
-
Pertanian dan Pertambangan
Pertumbuhan dari
sektor pertanian dan pertambangan dibawah 5% sedangkan sektortelekomunikasi
sebesar 9%. Padahal permintaan akan makanan (sektor pertanian) selalu meningkat
tetapi tidak diimbangi dengan penawarannya. Hal ini menyebabkan negara harus
impor dan dampak selanjutnya dapat melemahkan rupiah. Masalah klasik dari
pertanian dan pertambangan adalah tentang lahan. Tidak semua daerah dapat
menata sesuai dengan kelebihan daerah masing-masing. Karena sebetulnya
Indonesia memiliki banyak daerah yang sangat potensial untuk dikembangkan.
Seperti kopi, karet, timah. Jika setiap daerah dapat memanfaatkan lahan dengan
baik, daerah baru produsen kopi, karet, timah akan banyak bermunculan. Selain
lahan, masalah untuk pertanian adalah masih rendahnya pendidikan dari para
petaninya. Para petani Indonesia sebagian besar lulusan SD atau SMP. Para
petani butuh bimbingan dari para ahli pertanian yang lebih mengerti tentang
cara meningkatkan kualitas hasil pertanian. Tetapi pada kenyataannya kebanyakan
lulusan sarjana pertanian menjadi bankir.
·
Apa yang harus dilakukan
pemerintah ?
-
Mengerem sektor otomotif
Selain untuk mengurangi kemacetan, juga
bisa mengurangi impor BBM. Jika terus menerus melakukan impor, jangan lupa!
Rupiah akan ikut melemah dan pastinya dolar akan terus mahal.
-
Membuat kebijakan yang mewajibkan
perusahaan untuk produksi spare part
di Indonesia, sehingga mendukung Indonesia untuk full manufacturing.
-
Membuat Kebijakan untuk
menaruh dolar di bank negara atau swasta
Indonesia. Karena ternyata sebesar 80% para pengusaha menaruh dolar di
Singapura dan pastinya akan menambah pasokan dolar di Singapura bukan di Indonesia.
-
Kebijakan yang konsisten dan
melindungi pengusaha dalam negri yang semakin lemah dalam mengahdapi gempuran
pengusaha asing.
-
Mandiri dalam membuat kebijakan.
Mengurangi ketergantungan dengan negara lain. Mandiri dalam sektor pangan
dengan mendiversifikasi jenis makanan dan menggalakkan pangan lokal. Papua
dengan sagunya, Madura dengan jagungnya, bukan semua masyarakat Indonesia
dihimbau untuk makan nasi semua padahal lahan untuk padi semakin sedikit. Mandiri pula di sektor energi dengan mengembangkan
energi terbarukan. Jika kita dapat mandiri, maka diharapkan dapat memberikan
kontribusi yang besar pada sektor riil.
-
Mengontrol jumlah hutang swasta ke
luar negri. Saat ini jumlah hutang swasta terhadap luar negri lebih besar jika
dibandingkan dengan jumlah hutang pemerintah dengan luar negri. Jika hutang
swasta tidak dikontrol, negara akan juga yang akan menanggung hutang swasta
demi kestabilan ekonomi negara.
NB : Tulisan ini
bersumber dan terinspirasi dari perbincangan di radio SMART FM Surabaya setiap
hari rabu pagi pukul 07.00-08.00 WIB. Narasumber : Ibu Aviliani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah membaca. Jika ada masukan silahkan beri komentar :)
Sekali lagi Terimakasih