Rabu, 25 Desember 2013



MENJAGA KESTABILAN SEKTOR RIIL

Sektor ekonomi ada dua, sektor moneter dan sektor riil. Sektor moneter salah satu contohnya dengan bank sentral (Bank  Indonesia) menjaga inflasi dan mempengaruhi naik atau turunnya suku bungan. Sedangakan sektor riil meliputi pertanian, pertambangan, industri,jasa, dll. Jika sektor riil terus dijaga, maka akan dapat menurunkan tingkat pengangguran.
·         Refleksi 2013
-          Kemanjaan dengan impor
Tingkat impor Indonesia yang tinggi menunjukkan struktur ekonomi mengalami kerapuhan. Kita hanya mengekspor bahan mentah dan mengimpor barang jadi. Padahal barang jadi yang diimpor bahan dasarnya barasal dari bahan mentah yang kita ekspor. Kita kurang bisa memberikan nila tambah terhadap bahan mentah yang diekspor dibandingkan dengan negara lain. Barang impor yang masuk ke Indonesia dalam kedaan harga yang rendah. Lama-kelamaan akan bisa melemahkan nilai mata uang kita sendiri, yaitu rupiah. Rupiah akan menguat apabila struktur ekonomi kita juga kuat.
-          Kebiijakan yang mandul
Indonesia saat ini membutuhkan kebijakan yang bersifat jangka panjang. Bukan hanya bertahan dalam jangka 5 tahunan. Ganti kepala pemerintahan, ganti pula kebijakan. Kebijakan yang dibutuhkan seperti GBHN (Garis Besar Halauan Negara) agar ada kebijakan yang estafet. Walaupun berganti kepala pemerintahan, kebijakan akan berkesinambungan sesuai dengan apa yang sudah di tulis di GBHN.

-          Pertanian dan Pertambangan

Pertumbuhan dari sektor pertanian dan pertambangan dibawah 5% sedangkan sektortelekomunikasi sebesar 9%. Padahal permintaan akan makanan (sektor pertanian) selalu meningkat tetapi tidak diimbangi dengan penawarannya. Hal ini menyebabkan negara harus impor dan dampak selanjutnya dapat melemahkan rupiah. Masalah klasik dari pertanian dan pertambangan adalah tentang lahan. Tidak semua daerah dapat menata sesuai dengan kelebihan daerah masing-masing. Karena sebetulnya Indonesia memiliki banyak daerah yang sangat potensial untuk dikembangkan. Seperti kopi, karet, timah. Jika setiap daerah dapat memanfaatkan lahan dengan baik, daerah baru produsen kopi, karet, timah akan banyak bermunculan. Selain lahan, masalah untuk pertanian adalah masih rendahnya pendidikan dari para petaninya. Para petani Indonesia sebagian besar lulusan SD atau SMP. Para petani butuh bimbingan dari para ahli pertanian yang lebih mengerti tentang cara meningkatkan kualitas hasil pertanian. Tetapi pada kenyataannya kebanyakan lulusan sarjana pertanian menjadi bankir.
 
·         Apa yang harus dilakukan pemerintah ?
-          Mengerem sektor otomotif
Selain untuk mengurangi kemacetan, juga bisa mengurangi impor BBM. Jika terus menerus melakukan impor, jangan lupa! Rupiah akan ikut melemah dan pastinya dolar akan terus mahal.
-          Membuat kebijakan yang mewajibkan perusahaan untuk produksi spare part di Indonesia, sehingga mendukung Indonesia untuk full manufacturing.
-          Membuat Kebijakan untuk menaruh  dolar di bank negara atau swasta Indonesia. Karena ternyata sebesar 80% para pengusaha menaruh dolar di Singapura dan pastinya akan menambah pasokan dolar di Singapura bukan di Indonesia.
-          Kebijakan yang konsisten dan melindungi pengusaha dalam negri yang semakin lemah dalam mengahdapi gempuran pengusaha asing.
-          Mandiri dalam membuat kebijakan. Mengurangi ketergantungan dengan negara lain. Mandiri dalam sektor pangan dengan mendiversifikasi jenis makanan dan menggalakkan pangan lokal. Papua dengan sagunya, Madura dengan jagungnya, bukan semua masyarakat Indonesia dihimbau untuk makan nasi semua padahal lahan untuk padi semakin sedikit.  Mandiri pula di sektor energi dengan mengembangkan energi terbarukan. Jika kita dapat mandiri, maka diharapkan dapat memberikan kontribusi yang besar pada sektor riil.  
-          Mengontrol jumlah hutang swasta ke luar negri. Saat ini jumlah hutang swasta terhadap luar negri lebih besar jika dibandingkan dengan jumlah hutang pemerintah dengan luar negri. Jika hutang swasta tidak dikontrol, negara akan juga yang akan menanggung hutang swasta demi kestabilan ekonomi negara.

NB : Tulisan ini bersumber dan terinspirasi dari perbincangan di radio SMART FM Surabaya setiap hari rabu pagi pukul 07.00-08.00 WIB. Narasumber : Ibu Aviliani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah membaca. Jika ada masukan silahkan beri komentar :)

Sekali lagi Terimakasih