Jumat, 06 Februari 2015

Guided Through The Quran episode 10

Guided Through The Quran by Syeikh Fahad Alkandari

Program televisi yang menampilkan bagaimana seseorang mendapatkan petunjuk masuk Islam lewat Al-Quran. Program ini dipandu oleh Syeikh Fahad Al-Kandari. Beliau mewawancarai 29 orang mualaf dengan latar belakang yang berbeda-beda. Para mualaf yang diwawancarai ini tinggal di beberapa negara seperti Inggris, Beligia, Perancis dan Spanyol. Aku akan nulis ringkasan dari wawancara yang dilakukan oleh beliau. Semoga bermanfaat J

Episode 10:      
Mikael 32 tahun 
 Asli dari Italia berdomisili di Perancis 

Syeikh Fahad Al-Kandari: Bagaiamana kehidupanmu sebelum menjadi muslim? Apakah kamu termasuk orang yang rajin ke gereja?

Mikael: Ya aku selalu menjalankan perintah dan selalu mendalami agama Kristen. Bagi kami yang keturunan Italia, agama Kristen sudah mendarah daging dalam diri. Ketika 15 tahun, aku mulai tertarik dengan masalah keyakinan dan merasa harus melakukan suatu untuk agamaku.

Syeikh Fahad Al-Kandari: Bagaimana pertama kalinya kamu ingin tahu tentang islam?

Mikael: Ide untuk menjadi muslim tidak datang begitu saja. Saat itu aku ingin menjadi umant Kristen yang lebih baik dan berkontribusi lebih banyak. Muncul pertanyaan dalam diri ini apa tujuan kita hidup? Kenapa kita hidup di dunia? Subbahanallah Allah mengirim seorang muslim kepadaku untuk berdiskusi tentang islam. Mereka tidak langsung bilang kalau Allah itu bilang gini, Nabi Muhammad bilang gini tapi dia bertanya tentang agamaku, tentang Bibel, dan banyak pertanyaan yang ternyata tidak ada jawabannya atau nggak jawabannya yang susah.

Mikael: Pertanyaan pertama mereka adalah tentang proses penciptaan alam semesta. Bagaimana tuhanmu meciptakan alam semesta ini? Aku jawab Dia (tuhan) menciptakan alam semesta di hari pertama kedua ketiga dan seterusnya dan hari ketujuh Dia istirahat. Itulah yang dikatakan di  dalam Bibel. Itulah mengapa umat Kristen berkerja dari hari senin ampe sabtu dan libur hari minggu. Teman saya yang muslim menjawab: di agama kami, Allah SWT menyatakan “Sungguh, Tuhan-mu (adalah) Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas Arsy”. Maknanya, Allah SWT di hari ketujuh telah bersemayam di atas Arsy mengatur semua kehidupan di alam semesta. Ini yang membuat saya bingung. Tuhan yang satu bilang pada hari ketujuh dia beristirahat, tuhan lainnya mengatakan menciptakan alam semesta ini tanpa lelah dan hanya berkata “Jadilah!” maka jadilah apa yang ingin Dia ciptakan. Aku kehilangan kepercayaan terhadap tuhanku saat itu.

Mikael: Karena kebingunanku semakin bertambah, maka aku menemui seorang pastur dan meminta maaf telah ragu dengan agama Kristen. Setelah itu aku berdoa kepada Maryam, Isa dan Tuhan memintaa maaf atas keraguanku akhir-akhir ini. Teman muslim saya bertanya: apakah kamu mengaku kepada pastur? Dan dia mengampuni mu?. Aku jawab: yaa, trus emang kenapa? Ada yang salah? Teman muslim saya: emang ada kekuatan apa dia dapat mengampuni kesalahan mu? Kalau di dalam Islam, ada Allah yang Maha Pengampun. “Dan sungguh, Aku Maha Pengampun bagi yang bertobat, beriman dan berbuat kebajikan, kemudian tetap dalam petunjuk.”(Thaha; 82). Dari situ aku menyadari bahwa agama islam telah menggambarkan hubungan secara langsung tuhan dengan hambanya.

Mikael: Aku punya banyak pertanyaan yang masih membuatku bingung. Saat itu aku bukan kristen, bukan islam dan nggak punya agama, saya mulai bertanya pada Tuhan pas malam hari di kamar untuk mencari solusi atas semua ini.

Syeikh Fahad Al-Kandari: Saat itu Mikael merasa menjadi seorang yatim karena Dia merasa bukan Kristen dan juga belum masuk islam. Dia memutuskan untuk bertemu dengan pastur kembali. Ternyata pastur tersebut mengatakan hal yang jelek tentang islam. Islam itu penuh dengan perang, kejatahatan, agama dimana perempuan tidak dihargai.  Akhirnya dia menceritakan semuanya ke teman muslimnya. Temannya menunjukkan berbagai fakta yang dapat menjelaskan bahwa apa yang dikatakan oleh pastur itu salah dengan menunjukkan surat An-Nisa. Lalu pastur juga bilang islam itu tidak toleran. Padahal di Al-Quran ada “bagimu agamu bagiku agamaku”

Mikael: Aku tertarik dengan Islam karena bacaan Al-Quran. Kalau di Bibel hanya sebuah text atau cerita biasa saja, tetapi berbeda dengan Al-Quran. Anda nggak bisa menangis saat membaca Bibel tetapi saat mendengarkan atau membaca Al-Quran, walaupun nggak paham dengan artinya, kita bisa menangis seketika.

Mikael: Seperti Ar-Rahman ayat 26 dan 27: semua yang ada di bumi itu akan binasa. (26) tetapi wajah tuhan-mu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap kekal (27). Dunia akan berakhir sekarang aku 18 th, terus 49 trus 59 dan pasti akan mati. Semuanya akan berakhir dan kita akan bertemu dengan Allah di akhirat. Itulah yang membuatku semakin yakin untuk masuk islam. Aku memberitahu ke teman muslimku, mereka bilang aku harus mandi dan wudhu dulu. Lalu mereka menulis bagaimana cara mandi dan wudhu di sebuah kertas. Selesai mandi dan wudhu, saya disuruh untuk mengucapkan dua kalimat syahadat dengan menirukan mereka. Dan akhirnya saya masuk islam.

Syeikh Fahad Al-Kandari: Bagaimana kehidupanmu setelah memeluk islam

Mikael: Ulang tahunku jatuh di bulan oktober bertepatapan bulan ramadhan. Ibuku mengundang semua keluarga dan datang semua. Harus ada potong kue jam 5 sore dan itu belum masuk waktu buka puasa. Saat itu juga aku harus membatalkan puasa, nggak mungkin aku beralasan aku nggak suka makanan manis. Doaku saat itu adalah Ya allah tolong islamkan kedua orang tuaku pula.

Mikael: Setelah lulus SMA aku diterima di sekolah militer dua tahun. Disitulah aku memanfaatkan waktu tersebut untuk memperdalam agama. Sempet seytan membisiki saya dengan: apabila kamu melanjutkan agama ini, kamu akan kehilangan kedua orang tua mu. Sungguh bersyukur bagi orang yang lahir dalam keadaan islam. Ayahnya membangunkan mereka untuk shalat subuh, ibunya menyediakan makanan untuk berbuka puasa. Sungguh sebuah kenikmatan.

Impian Mikael: Mengadakan konferensi di sebuah hall dengan mengajak seorang ustad dan membahas tentang islam kerana masjid lingkungannya itu sangat kecil dan membuat orang masih takut untuk ke masjid.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah membaca. Jika ada masukan silahkan beri komentar :)

Sekali lagi Terimakasih