Guided Through The Quran by
Syeikh Fahad Alkandari
Program
televisi yang menampilkan bagaimana seseorang mendapatkan petunjuk masuk Islam
lewat Al-Quran. Program ini dipandu oleh Syeikh Fahad Al-Kandari. Beliau
mewawancarai 29 orang mualaf dengan latar belakang yang berbeda-beda. Para
mualaf yang diwawancarai ini tinggal di beberapa negara seperti Inggris,
Beligia, Perancis dan Spanyol. Aku akan nulis ringkasan dari wawancara yang
dilakukan oleh beliau. Semoga bermanfaat J
Episode 11:
Hamza Maayat. 40 th London.
Hamza: Masa kecilku di Southwest lalu pindah ke daerah dekat London
bersama ayah dan ibu tiri. Sedangkan ibu kandungku tinggal sendiri di Manchester.
Aku ikut dengan kelompok yang kerjaanya main bola, berkelahi, mencuri dan kenakalan
lainnya. Suatu hari ibu mendatangiku dan bertanya apakah aku berada dalam
kesulitan? Aku jawab: Tidak. Aku baik-baik aja kok. Tiba-tiba beliau memberikan
nomer telpnya dan bilang, kalau kamu ada masalah tinggal telp ibu aja dan ibu
akan datang. Setelah bilang seperti itu, beliau langsung meninggalkan aku. Aku
simpan nomer itu. Dan ternyata dua minggu kemudian nomer itu sangat bermanfaat
buat aku
Syeikh
Fahad Al-Kandari: Apa yang membuat anda membutuhkan nomer tersebut?
Hamza: Ketika itu aku berada di sebuah toko dan berniat mencuri. Aku
mengambil cokelat yang sangat besar langsung aku masukkan ke dalam jaket. Perlahan
keluar dari toko. Tiba tiba seorang wanita memegang pundak aku dan melaporkan
bahwa aku telah mencuri. Ternyata di toko itu ada ayah dan ibu tiriku.
Seketika, ayah memukul dan ibu mencengkram bajuku, dari kejadian itu, aku
merasa aku berada dalam masalah yang besar. Aku teringat dengan pesan ibuku.
Dan aku telp beliau. Dia menyuruhku untuk ke rumahnya dan tinggal bersama
ibuku.
Faisal (pemilik toko): Saat itu Hamza dan Ibunya pergi ke tokoku dan bertanya
apakah ada perkerjaan buat anaknya? Saat itu beliau sangat mengharapkan anaknya
diterima. Akhirnya aku memberikan kesempatan untuk Hamza berkerja di toko.
Awalnya, dia hanya berkerja hari sabtu saja. Karena Hamza adalah penjual yang
pintar, akhirnya aku memeperkerjakan dia penuh 6 hari. Setelah menjadi pegawai
toko, Hamza dekat dengan kami (Faisal dan keluarga).
Syeikh Fahad Al-Kandari: Apakah ada ayat
Al-Quran yang membuatmu tertarik mempelajari Islam?
Hamza: Suatu ketika, saudara perempuan bosku sedikit memberikan aku
dakwah tentang islam. Saat itu aku masih belum tertarik dan aku masih terlalu
muda. Karena aku lumayan pintar dan sedikit sombong, aku bilang ke dia.
Lihatlah aku akan coba membakar tangan aku. Kalau emang masih selamat, jangan
ceramahi aku tentang islam. Oke silahkan, Aku coba untuk membakar dan langsung aku
padamkan. Muncul sedikit luka dan nanti juga akan tumbuh kulit baru ucapku
padanya. Dia menjawab: Nah ketika kulit terbakar Allah akan mengganti dengan
kulit yang baru.
Syeikh Fahad Al-Kandari: ya seperti di surat An-Nisa
ayat 56: “Sungguh orang-orang yang kafir
kepada ayat-ayat kami, kelak kami masukkan ke dalam neraka. Setiap kali kulit
mereka hangus, kami ganti dengan kulit yang lain, agar mereka merasakan azab.
Sungguh Allah Maha Perkasa Maha Bijaksana”
Faisal: setelah kejadian 9/11 semua media memberitakan yang jelek
tentang islam. Tapi ternyata dengan berita itu mengubahku dan istri menjadi
muslim yang lebih rajin shalat dan mengamalkan amalan lainnya.
Hamzah: Aku tanya ke faisal, apakah kamu shalat 5 waktu dia jawab iya.
Setelah itu aku mulai belajar tentang apa itu islam, apa itu halal haram.
Setelah tau mana yang halal dan yang haram, aku mecoba untuk menjalankannya. Salah
satunya berhenti minum alcohol. Saat natal, aku kerja di sebuah diskotek bagian
belakang bar. Aku liat orang-orang yang minum alcohol bertingkah seperti hewan.
Subbahanallah aku dilindungi dari itu semua.
Hamzah: Karena aku nggak minum alcohol, aku ditanya teman-teman, kamu
muslim? jawab bukan tapi tetep ditanya kenapa kamu jadi muslim? Itu pertama
kalinya kau berdakwah sebagai non muslim. Hahaha. Dari situ aku mulai berfikir,
kenapa aku nggak jadi muslim aja?
Syeikh Fahad Al-Kandari:
Saat itu, ada tiga masalah yang membuat dia ragu memeluk islam: masih sering judi,
sudah berpacaran 6 tahun sampai punya anak 2, dan keluarga besarnya.
Hamzah: Aku dan ayah punya bisnis dibidang
pinjam meminjam uang yang menggunakan riba (bunga). Saat naik mobil, terasa
berat sekali saat nyetir hampir saja aku mati. Dari situ berfikir aku juga akan
mati nantinya. Sebelum benar-benar mati, aku merasa harus berhenti dari
perkerjaan haram ini dan segera masuk islam. Aku teringat perkataan saudara Faisal
tentang api. Tenyata apa yang dikatakan olehnya ada di dalam Al-Quran. Bukan
perkataan seorang manusia.
Hamzah: Aku tanya ke Faisal. Aku percaya
islam itu benar. Tapi aku nggak bisa ninggalin pacar, bisnisku. Gimana? Faisal
bilang: ngga apa semua akan baik-baik saja. Tinggal sama saya dulu bisa. Aku
kerumahnya dan mengucapkan syahada disana. Terus apa yg harus aku lakukan? Dia
bilang, waktunya sekarang aku belajar dan cari tau semua tentang islam.
Hamzah: Setelah merasa sedit tenang, aku Pulang
ke rumah bilang ke ayah, kalau aku udah nggak mau ikut dalam bisnisnya. Dia
jawab: Oke tunggu 6 minggu. Aku bilang: Nggak bisa. bahkan 1 menit aja nggak
bisa. Dia jawab: Oke keluar kamu sekarang! Setelah tidak kerjasama dengan ayahku,
Aku berjualan pakaian, parfum di dekat masjid. Alhamdulillah biasanya setelah
jumatan laris. Sekedar untuk makan cukup.
Pesen Hamzah: Setiap minggu aku datang ke pusat
kota untuk berdakwah. Alhamdulillah 120 orang memeluk islam. Kalian jangan
percaya omongan orang tentang Islam. Kamu coba baca sendiri Al-Quran, cari tau
siapa yg mbuat Al-Quran itu, dan temukan keajaibannya.
Impian Hamzah: Punya toko buku buku tentang Islam.
Diharapkan non muslim juga bisa datang untuk belajar. Selain itu, dia berharap
dapat melayani kebutuhan buku dari sekolah-sekolah islam disana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah membaca. Jika ada masukan silahkan beri komentar :)
Sekali lagi Terimakasih