Guided Through the Quran by
Syeikh Fahad Alkandari
Program
televisi yang menampilkan bagaimana seseorang mendapatkan petunjuk masuk Islam
lewat Al-Quran. Program ini dipandu oleh Syeikh Fahad Al-Kandari. Beliau
mewawancarai 29 orang mualaf dengan latar belakang yang berbeda-beda. Para
mualaf yang diwawancarai ini tinggal di beberapa negara seperti Inggris,
Beligia, Perancis dan Spanyol. Aku akan nulis ringkasan dari wawancara yang
dilakukan oleh beliau. Semoga bermanfaat J
Episode 12:
Shidiq (31 th)-London
kerja di bidang elektronik (teknisi
handphone).
Shidiq: Kehidupan ini seperti penciptaan sebuah handphone
tapi lebih kompleks. Jika handphone yang rumit ini ada yang menciptakan,
pastilah kehidupan manusia di dunia ada yang menciptakan dan mengatur.
Syeikh Fahad Al-Kandari: Bagaimana ceritamu kok bisa tertarik
dengan Islam?
Shidiq: Mulai saat aku masih sekolah, aku belajar
tentang sejarah orang kulit hitam, perbukdakan, kebebasan. Alhamdulillah aku
dapat memahaminya dengan baik. Aku membaca sejarah di bible dan kitab lainnya
termasuk Al-Quran.
Syeikh Fahad Al-Kandari: Setelah kejadian 9/11 dia melewati sebuah jalan yang ada
masjid. Masjid itu sedang mengadakan acara dakwah untuk mengajak orang-orang masuk
islam. Termasuk Shidiq juga diajak masuk. Tapi dia nggak mau, di lewati begitu
saja masjid itu. Tapi ternyata dia kembali lagi untuk ikut masuk masjid. Mendengarkan
apa yang dikatakan ustadz di sana dan sama sekali tidak memberikan berkomentar.
Shidiq: Pertama kali baca alquran di mulai dengan Al-Fatihah
dan AL-Baqrah ayat 4 “Dan mereka yang beriman kepada (Al-Quran) yang diturunkan
kepadamu (Muhammad) dan (kitab-kitab) yang telah diturunkan sebelum engkau dan
mereka yakin akan adanya akhirat kelak.”Itu dalah ayat yang luar biasa buatku
karena sangat berhubungan kehidupan keluargaku. Perkerjaanku di bidang teknik, pasti
ada buku petunjuknya yang
terbagi dalam edisi ke satu, kedua,
ketiga dan seterusnya. Sama seperti kehidupanku yang terbagi dalam beberapa
edisi. Nah aku merasa di jalan yang benar.
Shidiq: Saat membaca Al-Quran beberapa kali, aku merasa terpukul dengan sebuah
ayat. Ayat tersebut isinya menantang semua makhluk Allah
khususnya manusia untuk membuat
sebuah ayat yang dapat menandingi keindahan dan kehebatan ayat-ayat Al-Quran. Dan aku
sendiri tidak menemukan ayat yang dapat menandingi ayat Al-Quran. Dan sampai sekarang belum menemukan dan aku nggak akan mencoba untuk mencarinya lagi
karena memang nggak mungkin ada.
Shidiq: Saudara
laki-laki istri mengajak kami ke
masjid untuk karena dia
ingin shalat. Akupun saat itu mengambil gambar karena aku
sangat tertarik dengan cara
ibadah mereka. Dia bilang apabila kamu mau mengikuti ibadah kami, kamu harus
mengkutiku dan mengucapkan beberapa kalimat. Saat itu aku coba ikuti mereka untuk shalat. Saat posisi
sujud, aku nggak bangkit-bangkit.
Karena mungkin aku nggak tau apa harus bangkit. Dalam sujudku, ternyata aku menangis. Muncul pertanyaan dalam
benakku: apa yang kamu cari selama ini?
Shidiq: Setelah itu, aku pergi ke Mesir
dan selalu membawa Al-Quran. Aku selalu memberikan tanda (stabilo) di
setiap ayat yang menurutku penting. Pertanyaan “apa yang kamu cari
selama ini?” kembali muncul.
Akhirnya, aku bertekad untuk
menyelesaikan baca Al-Quran terjemahannya. Bertanya ke ustadz yg
aku nggak paham, mengikuti kajian setiap minggu. Ada yg baik ada yg tidak
seberapa baik. Tapi aku hanya bertujuan semata menimba semua ilmu dari semua orang.
Syeikh Fahad Alkandari: Bagaimana perasaanmu setelah mengucapkan syahadat?
Shidiq: Setahun
kemudian di Bulan Ramadhan, aku tinggal sedikit lagi menyelesaikan baca Al-Quran. Dan saudaraku (Ustman) sangat bangga kepadaku dan dia mengajakku untuk memeluk islam. Aku mengucapkan dua
kalimat syahadat di toko buku “Taqwa” disaksikan seorang ustadz. Beliau
menjelaskan kepadaku apa ayang
harus dilakukan seorang muallaf setelah mengucapkan syahadat,
rukun islam, dan lainnya. Setelah mengucapkan dua kalimat syahadat, rasanya hati ini sangat bersinar dan dosa saya selama ini hilang dan terlahir kembali.
Syeikh Fahad Alkandari :
Bagaimana hubunganmu dengan keluarga sebelum dan setelah dirimu memeluk islam?
Shidiq: Hubungan dengan keluarga sangat baik
sebelum aku masuk islam. Setelah masuk islam, sangat berbeda jauh. Dua tahunibu ku menganggap
islam sebagai agama yang jahat sama seperti pikiran kebanyakan orang barat.
Setelah berjalannya waktu
ibuku meliahat perilakuku
yang baik, bagaimana aku beribadah dan akhirnya mereka mau menghargaiku karena mereka adalah juga orang yang taat beragama.
Syeikh Fahad Alkandari : Adakah pesan untuk sesama muslim?
Shidiq: Bacalah Al-Quran secara menyeluruh. Jangan setengah-setengah. Setelah membacanya, cobalah dipraktekkan. Itulah indahnya
islam. Al-Quran adalah buku
yang sempurna.Bagiku Al-Quran adalah segalanya,
pencerah kehidupan, buku yang bisa di baca disaat sedih, senang, bingung.
Syeikh Fahad Alkandari : Apa mimpimu saat ini?
Impian Shidiq: menyebarkan lebih luas agama islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah membaca. Jika ada masukan silahkan beri komentar :)
Sekali lagi Terimakasih