Rabu, 11 Februari 2015

Guided Through The Quran episode 12



Guided Through the Quran by Syeikh Fahad Alkandari

Program televisi yang menampilkan bagaimana seseorang mendapatkan petunjuk masuk Islam lewat Al-Quran. Program ini dipandu oleh Syeikh Fahad Al-Kandari. Beliau mewawancarai 29 orang mualaf dengan latar belakang yang berbeda-beda. Para mualaf yang diwawancarai ini tinggal di beberapa negara seperti Inggris, Beligia, Perancis dan Spanyol. Aku akan nulis ringkasan dari wawancara yang dilakukan oleh beliau. Semoga bermanfaat J

Episode 12: 


 Shidiq (31 th)-London  
kerja di bidang elektronik (teknisi handphone).

Shidiq: Kehidupan ini seperti penciptaan sebuah handphone tapi lebih kompleks. Jika handphone yang rumit ini ada yang menciptakan, pastilah kehidupan manusia di dunia ada yang menciptakan dan mengatur. 

Syeikh Fahad Al-Kandari: Bagaimana ceritamu kok bisa tertarik dengan Islam? 

Shidiq: Mulai saat aku masih sekolah, aku belajar tentang sejarah orang kulit hitam, perbukdakan, kebebasan. Alhamdulillah aku dapat memahaminya dengan baik. Aku membaca sejarah di bible dan kitab lainnya termasuk Al-Quran. 

Syeikh Fahad Al-Kandari: Setelah kejadian 9/11 dia melewati sebuah jalan yang ada masjid. Masjid itu sedang mengadakan acara dakwah untuk mengajak orang-orang masuk islam. Termasuk Shidiq juga diajak masuk. Tapi dia nggak mau, di lewati begitu saja masjid itu. Tapi ternyata dia kembali lagi untuk ikut masuk masjid. Mendengarkan apa yang dikatakan ustadz di sana dan sama sekali tidak memberikan berkomentar. 

Shidiq: Pertama kali baca alquran di mulai dengan Al-Fatihah dan AL-Baqrah ayat 4 “Dan mereka yang beriman kepada (Al-Quran) yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dan (kitab-kitab) yang telah diturunkan sebelum engkau dan mereka yakin akan adanya akhirat kelak.”Itu dalah ayat yang luar biasa buatku karena sangat berhubungan kehidupan keluargaku. Perkerjaanku di bidang teknik, pasti ada buku petunjuknya yang terbagi dalam edisi ke satu, kedua, ketiga dan seterusnya. Sama seperti kehidupanku yang terbagi dalam beberapa edisi. Nah aku merasa di jalan yang benar. 

Shidiq: Saat membaca Al-Quran beberapa kali, aku merasa terpukul dengan sebuah ayat. Ayat tersebut isinya menantang semua makhluk Allah khususnya manusia untuk membuat sebuah ayat yang dapat menandingi keindahan dan kehebatan ayat-ayat Al-Quran. Dan aku sendiri tidak menemukan ayat yang dapat menandingi ayat Al-Quran. Dan sampai sekarang belum menemukan dan aku nggak akan mencoba untuk mencarinya lagi karena memang nggak mungkin ada. 

Shidiq: Saudara laki-laki istri mengajak kami ke masjid untuk karena dia ingin shalat. Akupun saat itu mengambil gambar karena aku sangat tertarik dengan cara ibadah mereka. Dia bilang apabila kamu mau mengikuti ibadah kami, kamu harus mengkutiku dan mengucapkan beberapa kalimat. Saat itu aku coba ikuti mereka untuk shalat. Saat posisi sujud, aku nggak bangkit-bangkit. Karena mungkin aku nggak tau apa harus bangkit. Dalam sujudku, ternyata aku menangis. Muncul pertanyaan dalam benakku: apa yang kamu cari selama ini? 

Shidiq: Setelah itu, aku pergi ke Mesir dan selalu membawa Al-Quran. Aku selalu memberikan tanda (stabilo) di setiap ayat yang menurutku penting. Pertanyaan “apa yang kamu cari selama ini?” kembali muncul. Akhirnya, aku bertekad untuk menyelesaikan baca Al-Quran terjemahannya. Bertanya ke ustadz yg aku nggak paham, mengikuti kajian setiap minggu. Ada yg baik ada yg tidak seberapa baik. Tapi aku hanya bertujuan semata menimba semua ilmu dari semua orang.

Syeikh Fahad Alkandari: Bagaimana perasaanmu  setelah mengucapkan syahadat? 

Shidiq: Setahun kemudian di Bulan Ramadhan, aku tinggal sedikit lagi menyelesaikan baca Al-Quran. Dan saudaraku (Ustman) sangat bangga kepadaku dan dia mengajakku untuk memeluk islam. Aku mengucapkan dua kalimat syahadat di toko buku “Taqwa” disaksikan seorang ustadz. Beliau menjelaskan kepadaku apa ayang harus dilakukan seorang muallaf setelah mengucapkan syahadat,  rukun islam, dan lainnya. Setelah mengucapkan dua kalimat syahadat, rasanya hati ini sangat bersinar dan dosa saya selama ini hilang dan terlahir kembali. 

Syeikh Fahad Alkandari : Bagaimana hubunganmu dengan keluarga sebelum dan setelah dirimu memeluk islam?

Shidiq: Hubungan dengan keluarga sangat baik sebelum aku masuk islam. Setelah masuk islam, sangat berbeda jauh. Dua tahunibu ku menganggap islam sebagai agama yang jahat sama seperti pikiran kebanyakan orang barat. Setelah berjalannya waktu ibuku meliahat perilakuku yang baik, bagaimana aku beribadah dan akhirnya mereka mau menghargaiku karena mereka adalah juga orang yang taat beragama.

Syeikh Fahad Alkandari : Adakah pesan untuk sesama muslim?

Shidiq: Bacalah Al-Quran secara menyeluruh. Jangan setengah-setengah. Setelah membacanya, cobalah dipraktekkan. Itulah indahnya islam. Al-Quran adalah buku yang sempurna.Bagiku Al-Quran adalah segalanya, pencerah kehidupan, buku yang bisa di baca disaat sedih, senang, bingung.

Syeikh Fahad Alkandari : Apa mimpimu saat ini?

Impian Shidiq: menyebarkan lebih luas agama islam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah membaca. Jika ada masukan silahkan beri komentar :)

Sekali lagi Terimakasih