Guided Through the Quran by Syeikh
Fahad Al-Kandari
Program
televisi yang menampilkan bagaimana seseorang mendapatkan petunjuk lewat
Al-Quran. Program ini dipandu oleh Syeikh Fahad Al-Kandari. Beliau telah mewawancarai sekitar 29 orang
mualaf dengan latar belakang yang berbeda-beda. Para mualaf yang diwawancarai
ini semua tinggal di beberapa negara seperti Inggris, Beligia, Perancis dan
Spanyol. Aku akan nulis ringkasan dari semua wawancara yang dilakukan beliau.
Semoga bermanfaat J
Episode 13:
Abel Losada (Al-Ghasem
Losada)-Madrid
Syeikh Fahad Al-Kandari: Duduk di bangku kuliah
Al-Ghasem senang membaca dan melakukan penelitian. Saat membuat tugas akhir,
dia menggunakan tema tentang tuhan dan agama selain katolik. Dia senang dengan
dunia arab dengan begitu dia membaca Al-Quran. karena di dunia arab, agama yang dianut adalah Islam kitabnya
adalah Al-Quran. Dia menjadi tertarik dan keterusan membaca Al-Quran.
Al-Ghasem: Pertama, aku merasakan banyaknya perbedaan dengan pemahamanku
selama ini. Aku memang seorang katolik dan menyakini bahwa apa yang ada didalam
Bible adalah benar. Saya pun mendalami perbedaan antara Al-Quran dan Bible. Al-Quran
itu aku fotocopy dan selalu aku baca. sangking seringnya dibaca, sampai-sampai
ada beberapa halaman yang hilang. Di dalam Bible kita temukan hanya cerita dan
mitologi. Tetapi kalau buka Al-Quran kamu dapat merasakan Yang Maha Kuasa
sedang berbicara dengan kita yang langsung ditujukan ke kita.
Al-Ghasem: Penelitianku focus di bidang permasalahan ilmiah. Seperti
yang digambarkan di surat Al-Anbiya ayat 30 bahwa bumi dan langit diciptakan
dalam satu kesatuan kemudian di pisahkan keduanya dan semuanya itu hidup
berasal dari air. Yang membuat terkesan adalah ini semua ditulis 14 abad yang
lalu.“Dan apakah orang-orang kafir tidak
mengetahui bahwa langit dan bumi keduanya dahulu menyatu, kemudian Kami pisahkan
diantara keduanya; dan kami jadikansegala sesuatu yang hidup berasal dari air;
maka mengapa mereka tidak beriman?”
Ayat
yang lain adalah Al-Baqarah ayat 155: “Dan kami pasti akan menguji kami dengan
sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, buah-buahan. Dan
sampaikanlah kabar gembira bagi orang-orang yang sabar”
Sebelum
mengatahui ayat ini, aku mengira sebuah kesulitan itu semuanya datang dari
seytan. Dan ternyata ayat ini juga mampu menjelaskan bahwa Allah akan
memberikan balasan bagi siapa yang mau menerima dengan sabar ujian itu. Balasannya
adalah surga.
Syeikh Fahad Al-Kandari: Al-Ghaseem
belum benar-benar mendalami ayat ini dari sisi tafsir Al-Quran. Tapi sepertinya
dia begitu memahaminya, karena dia merasa sedang berbicara dengan Allah ketika
membaca Al-Quran.
Al-Ghasem pernah terkena penyakit yang parah. Ketika itu
terasa menjengkelkan dan terasa berat. Setelah dia diberikan kesembuhan,
seperti kesempatan kedua yang yang diberikan oleh Allah. Dan itulah yang membuatnya memeluk islam.
Al-Ghasem: Setelah setahun mempelajari islam belum
pernah aku masuk masjid. Padahal sebetulnya kepingin juga. Sayangnya, ketika
sudah benar-benar dekat masjid, saya nggak masuk. Tapi saya bilang ke diri saya
sendiri, “Ini nggak mungkin. Bagaimana kenbenaran sudah banyak ditunjukkan
kepadanya, tetapi aku tidak mengikutinya?” Aku punya teman muslim yang baik asalnya
dari Maroko. Dia mengajarkan tentang sholat. Selain itu, imam masjid juga
menjawab segala kebingungan dia tentang islam.
Imam: Saya sering menanyakan kepandanya kenapa kamu
mau masuk islam? Dia ternyata sudah membaca Al-Quran terjemahan bahasa Spanyol.
Ketika saya bertanya dia menjawab karena Al-Quran itu jelas karena saya
menemukan tidak ada isi alquran yang bertentangan dengan kehidupan manusia/
fitrah manusia
Syeikh Fahad
Al-Kandari: Mengucapkan dua kalimat syahadat adalah hal yang baru dan luar
biasa dalam hidupnya dan sebelumnya belum pernah terjadi hal yang seperti itu.
Dia menemukan kedamaian dan Alhamdulillah komunitas islam yang bagus.
Al-Ghasem: Wahai kaum muslimin yang sudah menjadi
muslim sejak lahir, peganglah islam dengan erat karena itu adalah kesempatan
hidup yang sempurna yang kamu nggak bisa dapatkan dimanapun.
Syeikh Fahad Al-Kandari: Bagaimana tanggapan keluargamu
setelah mengetahui kamu masuk islam?
Al-Ghasem:
Keluarga, Awalnya begitu sulit untuk menerima. Mereka beranggapan aku
ikut dengan pemikiran / aliran yang aneh dan akan menjadi orang yang jahat
seperti yang mereka lihat di televisi. Tapi seteleah berangsur-angsur mereka
menerima karena melihat aku berubah banyak menjadi lebih baik .
Aku
membiasakan untuk selalu membaca alquran setelah subuh sebelum berangkat kerja.
Semakin kamu membaca, semakin tambahlah ilmu yang kamu dapat dari Al quran.
Jadi kamu harus membacanya setiap hari. Saat ini aku berkerja di lembaga bukan
pemerintah yang bergerak dibidang soial. Gerakan ini masih tahap permulaan.
Memberikan pengobatan gratis untuk para imigran yang illegal, memberikan makan,
mengajarkan bahasa arab
Impian Al-Ghasem: Ingin memiliki istri yang
baik dapat beasiswa untuk belajar bahasa arab dan islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah membaca. Jika ada masukan silahkan beri komentar :)
Sekali lagi Terimakasih