Kamis, 12 Februari 2015

Guided Through The Quran episode 13

Guided Through the Quran by Syeikh Fahad Al-Kandari
Program televisi yang menampilkan bagaimana seseorang mendapatkan petunjuk lewat Al-Quran. Program ini dipandu oleh Syeikh Fahad Al-Kandari.  Beliau telah mewawancarai sekitar 29 orang mualaf dengan latar belakang yang berbeda-beda. Para mualaf yang diwawancarai ini semua tinggal di beberapa negara seperti Inggris, Beligia, Perancis dan Spanyol. Aku akan nulis ringkasan dari semua wawancara yang dilakukan beliau. Semoga bermanfaat J

Episode 13:

episode 13

Abel Losada (Al-Ghasem Losada)-Madrid 

Syeikh Fahad Al-Kandari: Duduk di bangku kuliah Al-Ghasem senang membaca dan melakukan penelitian. Saat membuat tugas akhir, dia menggunakan tema tentang tuhan dan agama selain katolik. Dia senang dengan dunia arab dengan begitu dia membaca Al-Quran. karena di dunia arab,  agama yang dianut adalah Islam kitabnya adalah Al-Quran. Dia menjadi tertarik dan keterusan membaca Al-Quran.

Al-Ghasem: Pertama, aku merasakan banyaknya perbedaan dengan pemahamanku selama ini. Aku memang seorang katolik dan menyakini bahwa apa yang ada didalam Bible adalah benar. Saya pun mendalami perbedaan antara Al-Quran dan Bible. Al-Quran itu aku fotocopy dan selalu aku baca. sangking seringnya dibaca, sampai-sampai ada beberapa halaman yang hilang. Di dalam Bible kita temukan hanya cerita dan mitologi. Tetapi kalau buka Al-Quran kamu dapat merasakan Yang Maha Kuasa sedang berbicara dengan kita yang langsung ditujukan ke kita.

Al-Ghasem: Penelitianku focus di bidang permasalahan ilmiah. Seperti yang digambarkan di surat Al-Anbiya ayat 30 bahwa bumi dan langit diciptakan dalam satu kesatuan kemudian di pisahkan keduanya dan semuanya itu hidup berasal dari air. Yang membuat terkesan adalah ini semua ditulis 14 abad yang lalu.“Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi keduanya dahulu menyatu, kemudian Kami pisahkan diantara keduanya; dan kami jadikansegala sesuatu yang hidup berasal dari air; maka mengapa mereka tidak beriman?”

Ayat yang lain adalah Al-Baqarah ayat 155: “Dan kami pasti akan menguji kami dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira bagi orang-orang yang sabar

Sebelum mengatahui ayat ini, aku mengira sebuah kesulitan itu semuanya datang dari seytan. Dan ternyata ayat ini juga mampu menjelaskan bahwa Allah akan memberikan balasan bagi siapa yang mau menerima dengan sabar ujian itu. Balasannya adalah surga.

Syeikh Fahad Al-Kandari: Al-Ghaseem belum benar-benar mendalami ayat ini dari sisi tafsir Al-Quran. Tapi sepertinya dia begitu memahaminya, karena dia merasa sedang berbicara dengan Allah ketika membaca Al-Quran.

Al-Ghasem pernah terkena penyakit yang parah. Ketika itu terasa menjengkelkan dan terasa berat. Setelah dia diberikan kesembuhan, seperti kesempatan kedua yang yang diberikan oleh Allah.  Dan itulah yang membuatnya memeluk islam.

Al-Ghasem: Setelah setahun mempelajari islam belum pernah aku masuk masjid. Padahal sebetulnya kepingin juga. Sayangnya, ketika sudah benar-benar dekat masjid, saya nggak masuk. Tapi saya bilang ke diri saya sendiri, “Ini nggak mungkin. Bagaimana kenbenaran sudah banyak ditunjukkan kepadanya, tetapi aku tidak mengikutinya?” Aku punya teman muslim yang baik asalnya dari Maroko. Dia mengajarkan tentang sholat. Selain itu, imam masjid juga menjawab segala kebingungan dia tentang islam.

Imam: Saya sering menanyakan kepandanya kenapa kamu mau masuk islam? Dia ternyata sudah membaca Al-Quran terjemahan bahasa Spanyol. Ketika saya bertanya dia menjawab karena Al-Quran itu jelas karena saya menemukan tidak ada isi alquran yang bertentangan dengan kehidupan manusia/ fitrah manusia

Syeikh Fahad Al-Kandari: Mengucapkan dua kalimat syahadat adalah hal yang baru dan luar biasa dalam hidupnya dan sebelumnya belum pernah terjadi hal yang seperti itu. Dia menemukan kedamaian dan Alhamdulillah komunitas islam yang bagus.

Al-Ghasem: Wahai kaum muslimin yang sudah menjadi muslim sejak lahir, peganglah islam dengan erat karena itu adalah kesempatan hidup yang sempurna yang kamu nggak bisa dapatkan dimanapun.

Syeikh Fahad Al-Kandari: Bagaimana tanggapan keluargamu setelah mengetahui kamu masuk islam?

Al-Ghasem:  Keluarga, Awalnya begitu sulit untuk menerima. Mereka beranggapan aku ikut dengan pemikiran / aliran yang aneh dan akan menjadi orang yang jahat seperti yang mereka lihat di televisi. Tapi seteleah berangsur-angsur mereka menerima karena melihat aku berubah banyak menjadi lebih baik .

Aku membiasakan untuk selalu membaca alquran setelah subuh sebelum berangkat kerja. Semakin kamu membaca, semakin tambahlah ilmu yang kamu dapat dari Al quran. Jadi kamu harus membacanya setiap hari. Saat ini aku berkerja di lembaga bukan pemerintah yang bergerak dibidang soial. Gerakan ini masih tahap permulaan. Memberikan pengobatan gratis untuk para imigran yang illegal, memberikan makan, mengajarkan bahasa arab


 Impian Al-Ghasem: Ingin memiliki istri yang baik dapat beasiswa untuk belajar bahasa arab dan islam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah membaca. Jika ada masukan silahkan beri komentar :)

Sekali lagi Terimakasih