Jumat, 13 Februari 2015

Guided Through The Quran episode 14

Guided Through The Quran by Syeikh Fahad Alkandari

Program televisi yang menampilkan bagaimana seseorang mendapatkan petunjuk lewat Al-Quran. Program ini dipandu oleh Syeikh Fahad Al-Kandari.  Beliau telah mewawancarai sekitar 29 orang mualaf dengan latar belakang yang berbeda-beda. Para mualaf yang diwawancarai ini semua tinggal di beberapa negara seperti Inggris, Beligia, Perancis dan Spanyol. Aku akan nulis ringkasan dari semua wawancara yang dilakukan beliau. Semoga bermanfaat J

Episode 14:


Adam 31 th Liverpool

Ayahnya adalah seorang muslim yang berasal Yaman dan ibunya asli orang Inggris. Orang tuanya bercerai, ayahnya nggak tau kalau istrinya sedang hamil. Sehingga Adam nggak punya ayah. Ketika umur satu tahun, ibunya menikah lagi dengan orang Kristen inggris. Adam dibesarkan di dalam keluarga Kristen.  Hingga umur 16 tahun, ibunya memberitahu Adam tentang ayahnya yang sebenarnya. Saat bertemu dengan ayah kandungnya, ayah kandungnya bilang kalau selama ini dia telah berdoa kepada Allah SWT agar dipertemukan dengan anaknya. Akhirnya doa itu dikabulkan oleh Allah. Setiap akhir pekan, Adam selalu mengunjungi ayahnya.

Ayah dan keluarganya sangat baik. Bahkan Adam sempat kaget saat makan bersama. Budaya orang Yaman adalah makan dalam satu piring bersama-sama. Bagi Adam kebiasaan itu menggambarkan kebersamaan yang sangat kuat antara satu dengan yang lainnya. Ayah Adam memiliki impian agar Adam memeluk islam. Tahap pertama yang beliau lakukan adalah memberikannya Al-Quran terjemahan Bahasa Inggris sebagai sebuah hadiah.

Adam: Saat membuka Al-Quran pemberian ayahnya, surat pertama yang dia baca adalah surat Yusuf. Cerita Nabi Yusuf hampir sama dengan apa yang dia pelajari di sekolah gereja saaat masih kecil. Sungguh mengagetkan. Cerita Nabi Yusuf itu tentang seorang ayah yang kehilangan anaknya dan ternyata kembali setelah sekian lama. Saya terus mempelajari isi Al-Quran. Saya belajar dari ayah, imam di masjid, dan para pemuda muslim. Saat pertama kali Adam masuk masjid, dia merasa aneh. Tetapi setelah berkenalan dengan orang-orang didalamnya, Adam merasa senang karena mereka sungguh sopan dan baik.

Sebelum memeluk islam, Adam sempat mengikuti ceramah shalat terawih di masjid.

Adam: Sang imam mengucapkan sebuah kata dengan Bahasa Arab. Jadi saya tidak terlalu paham artinya. Tapi kata tersebut terus menurus terulang dan hati saya merasa tertohok mendengar kata itu. Kata itu ialah Al-Haqq. Setelah itu saya cari artinya dan ternyata artinya adalah kebenaran.

Adam: Saat mengucapkan syahadat, saya serasa terlahir kambali, kehidupan terasa baru. Nggak bisa berhenti untuk menangis Saat itu.

Adam: Setelah memeluk islam, saya sangat bersemangat. Saya telah menemukan sebuah kebenaran! Saya ingin keluarga ibu saya memeluk islam juga. Saya langsung bilang kepada mereka kalau islam itu seperti ini. Tapi mereka tidak tertarik. Saya sadar bahwa dakwah yang seperti itu nggak efektif. Yang efektif adalah menujukkan lewat perbuatan. Satu ayat di Al-Quran yang menyadarkan saya bahwa seseorang memeluk islam itu bukan karena dakwah yang saya berikan. Tapi Allahlah yang memberikan petunjuk. Mulai saat itu saya berhenti berbicara tentang islam dengan ibu. Saya hanya baru menjawab ketika ibu saya bertanya.

Suatu hari Adam bersama Embrace Foundation  punya  kegiatan berkemah bersama para muallaf dan muslim. Saat itu anyak sekali perempuan Inggris yang menjadi muallaf dan menggunakan kerudung. Ibu saya sangat terkesan melihat mereka. Beliau tanya, apakah saya (ibu) juga bisa seperti meraka? Setelah bertanya seperti itu ibu dan saudara laki-lakinya memeluk islam.

Adam: Saya nggak bisa membayangkan bagaimana ibu saya nantinya hidup sengsara di neraka karena dia bukan seorang muslim. Dan ternyata setelah memeluk islam, saya merasakan kebahagiaan luar biasa. Serasa berada di surga firdaus. Setelah dua orang keluarga dari ibu masuk islam, ayah tiri saya juga ingin tahu tentang islam.

Adam: Suatu hari saya pergi berbelanja. Dirumah tinggal anak saya laki-laki dan ayah tiri saya.

Anak laki-lakinya Adam: oke kakek coba aja ucapkan ashaduallah illaha illallah washadu anna muhammadan rasulullah. Beliau tidak terlalu lancar membacanya. Saya ulangi lagi dan saya tuntun pelan-pelan akhirnya berhasil. Dan saya bilang ke kakek kalau kakek sudah memeluk islam mulai saat ini.

Setelah masuk islam, Adam pergi ke Yaman untuk belajar bahasa arab. Sekembalinya dari Yaman dia bertekad untuk menghafal Al-Quran.

Impian: Embrace Foundation. Ini proyek bersama para muallaf dan non-muslim untuk melakukan kemah bersama. Sehingga diharapkan banyak yang tertarik untuk memeluk islam seperti contoh,  ibunya. Adam ingin mengembangkan proyek ini sampai mencakup seluruh wilayah Inggris



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah membaca. Jika ada masukan silahkan beri komentar :)

Sekali lagi Terimakasih