Minggu, 15 Februari 2015

Guided Through The Quran episode 16

Guided Through The Quran by Syeikh Fahad Al-Kandari 

Program televisi yang menampilkan bagaimana seseorang mendapatkan petunjuk lewat Al-Quran. Program ini dipandu oleh Syeikh Fahad Al-Kandari.  Beliau telah mewawancarai sekitar 29 orang mualaf dengan latar belakang yang berbeda-beda. Para mualaf yang diwawancarai ini semua tinggal di beberapa negara seperti Inggris, Beligia, Perancis dan Spanyol. Saya akan nulis ringkasan dari semua wawancara yang dilsayakan beliau. Semoga bermanfaat J

Episode 16:

Sarah (Lauren Booth) Jurnalis dan aktifis HAM .

Sarah: Sejak kecil saya sangat senang beribadah. Sepemahaman saya, tuhan hanya ada satu bukan tiga atau dua yang menjadi satu. Saya dibesarkan dengan kebudayaan barat yang membuat kita nggak mudah dalam menjaga ibadah.

Syeikh Fahad Al-Kandari: Saat menjadi jurnalis di Palestina, Sarah mulai mengenal islam.

Sarah: Di Palestina saya menemukan banyak masyarakat yang hidup dalam kemiskinan. Ada seorang ibu dengan tiga anak, sledangkan suaminya sedang dipenjara. Tapi saya nggak melihat mereka putus asa. Saya melihat semua begitu penuh dengan harapan. Setiap rumah yang saya kunjungi, pasti ada sebuah buku yang selalu ditempatkan berbeda dengan buku-buku yang lain. Buku yang menjelaskan bagaimana seseorang berperilaku. Ternyata buku itu adalah sebuah petunjuk bagi orang yang ingin menjadi orang baik. Seketika mengetahui itu, saya merasa bukan orang yang baik.
Tahun 2006 saya sering merokok, minum alkohol dan menjalani kehidupan yang sangat hedon (berfoya-foya). Akhirnya, saya mencoba untuk membaca Al-Quran terjemahan surat Hud ayat 102 “Dan begitulah siksa tuhanmu apabila Dia menyiksa (penduduk) negeri-negeri yang berbuat zalim. Sungguh siksa-Nya sangat pedih, sangat berat.”  Wow sangat menakutkan!
Sebelum memeluk islam, saya pernah ditolong seorang ibu di Palestina. Saat itu saya berada di bank dalam keadaan kedinginan. Sayangnya, saya nggak bawa jaket karena cerita yang panjang. Seorang ibu mengajak untuk ikut pulang ke rumahnya agar saya nggak kedinginan lagi. Subbahanallah saya nggak percaya masih ada orang baik di jaman ini. Ibu itu telah melaksanakan apa yang disuruh Al-Quran untuk saling membantu.

Syeikh Fahad Al-Kandari: Tahun 2008 saat bulan Ramadhan, Sarah kembali mengunjungi Palestina. Dia mendapatkan pengalaman yang luar biasa saat itu.

Sarah: Saya ketuk pintunya dan pemilik rumah membuka pintu sambil mengucapkan “Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh” dengan sangat gembira. Mata dan wajahnya terlihat berbinar. Seakan dia mempersilahkan seseorang masuk kedalam sebuah tempat yang paling indah di dunia. Saat saya masuk ke rumahnya, apa yang ada didalamnya, syeikh? Nggak ada apa-apanya. Hanya ada lantai, kasur dan atap. Dia mencoba menyediakan kami 3 piring makanan yang sangat sederhana. Dia mempersilahkan saya untuk makan. Tapi saya coba untuk menolaknya dengan halus. Dia tetap memaksa karena saya adalah tamunya. Saat saya juga mengajaknya makan, ternyata dia sedang berpuasa. Saat itu saya marah pada islam dan ajarannya. Mengapa islam menyuruh orang yang miskin ini tetap berpuasa selama 30 hari?. Setelah itu saya bertanya kepadanya. Mengapa ibu tetap berpuasa walaupun dalam keadaan miskin? Dia menjawab: saya lakukan ini untuk mengingat yang miskin. Allahuakbar! padahal dia nggak punya apa-apa di dunia ini. Dia merelakan dirinya untuk menghormati yang miskin dan terus menginat nikmat yang telah diberikan Allah. Saya pikir, kalau itu memang islam yang mengajarkannya, saya ingin memeluk islam.

Syeikh Fahad Al-Kandari: Setelah kejadian di Palestina untuk yang kedua kalinya, nggak langsung membuat Sarah memeluk islam. Saat bulan ramadhan di London, dia diajak oleh temannya untuk ke masjid.

Sarah: Tahun 2010. Saya pergi ke masjid saat bulan Ramadhan. Banyak sekali orang disana. Saat masuk masjid, saya merasa seperti berada di bawah air terjun dan benar benar merasakan kedamaian. Seminggu kemudian, saya pergi ke masjid lainnya untuk mengucapkan syahadat.
Mereka (seorang imam dan muadzin disana) mencoba menjelaskan kepada saya tentang Al-Fatihah (pembuka). Apa yang mereka katakan sangat mengena di hati dan pikiran. Muncul pertanyaan di dalam benakku : Mengapa kamu dilahirkan? Kenapa kamu masih hidup di muka bumi ini? Apa yang harus kamu lakukan setiap harinya?

Syeikh Fahad Al-Kandari: Sebelum masuk islam ada cerita menarik dari Sarah dengan kedua anaknya.

Sarah: Saya bertanya kepada kedua anakku. Gimana pendapat kalian kalau mama punya rencana untuk masuk islam?
Kedua anak Sarah: Sebelum itu kami punya tiga pertanyaan. Pertama apakah dengan memeluk islam mama tetap menjadi mama kami?
Sarah: Oh tentu saja. Mama akan menjadi mama yang lebih baik untuuk kalian.
Kedua anak Sarah: Kedua apakah dengan masuk islam mama masih minum alcohol?
Sarah: Oh tentu tidak. Mama akan berhenti minum alcohol.
Kedua anak Sarah: Apakah setelah memeluk islam, mama tetap berpakaian yang terlihat dada?
Sarah: Mengapa kalian bertanya itu?
Kedua anak sarah: Kami nggak suka liat mama pake pakaian yang seperti itu.
Sarah: Kalau nanti menjadi muslim, mama akan memakai baju yang tertutup dari atas sampai bawah.
Sarah: Saat saya meninggalkan mereka, mereka bilang kami menyukai islam. Setelah saya memeluk islam merekapun juga ikut memeluk islam. Dan saat ini kami sering melsayakan ibadah bersama-sama. Oh sungguh menyenangkan.

Syeikh Fahad Al-Kandari: Setelah memeluk islam, adakah ayat yang membuat anda kembali terinspirasi?

Sarah: Al-Quran adalah buku yang sangat lengkap dan indah tetapi seruan yang diberikan Allah tetaplah kuat. Saat ini saya berkesempatan untuk bisa meraih surgaNya. Amin

Syeikh Fahad Al-Kandari: Di dalam keluarga anda ada seorang perdana mentri yaitu Tony Blair. Dia adalah saudara ipar anda. Setidaknya dia menggambarkan status keluarga anda. Apakah dengan anda masuk islam, berpangaruh kepada mereka?

Sarah: Sayangnya, saudara iparku Tony Blair sangat berhubungan dengan penyerangan di Irak dan Afganistan yang sangat tidak manusiawi. Ditambah dengan banyaknya orang menjadikan ini sebagai bisnis. Apa yang harus saya lakukan? Sebelumnya Saya sudah katakana padanya, cukup itu semua nggak baik sama sekali. Setelah masuk islam, kita diajarkan untuk tetap menjalin silahturaahmi dan tetap baik dengan semua orang. Tapi di dalam Al-Quran juga menyebutkan bahwa kita harus tetap menegakkan keadilan kepada siapa pun termasuk kepada keluarga. Sehingga saya sampai saat ini tetap menentang apa yang dilsayakannya.

Syeikh Fahad Al-Kandari: Subbahanallah apapun statusnya dan dimana dia berada kita harus tetap menegakkan keadilan, seperti di dalam surat An-Nisa ayat 153 “Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah, walaupun terhadap dirimu sendiri atau terhadap ibu bapak dan kerabatmu. …”

Sarah: Apabila saya nggak baca alquran dua hari saja, rasanya seperti berjalan di atas pecahan kaca. Saya baca sebuah ayat tentang riba. Padahal saya membca ayat ini di tahun 2010 setelah kejadian krisis ekonomi akibat kredit bank. Mereka mengambil keuntungan dari riba. Allahuakbar! Allah melarang kita untuk mengambil keuntungan dari yang namanya riba.

Syeikh Fahad Al-Kandari : Seperti di dalam penggalan surat Al-Baqarah ayat 275 menyebutkan “Orang-orang yang memakan riba tidak dapt berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila
.
Syeikh Fahad Al-Kandari : Apa pesan anda kepada orang yang belum memeluk islam diluar sana?

Sarah: Pesan saya kepada yang belum memeluk islam. Saya ada Pertanyaan apakah anda mau membeli sebuah mobil dari penjual yang tidak menyukai mobil tapi lebih memilih memakai sepeda? Dibandingkan membeli mobil dari penjual yang sangat mencintai mobilnya? Jangan mencari informasi dari orang yang membenci islam. Cobalah pergi ke masjid, bertemu dan berdiskusi dengan imam disana. Baca Al-Quran sendiri dan tentunya minta kepada tuhan untuk diberikan petunjuk. Insya allah engkau akan ditunjukkanNya.

Syeikh Fahad Al-Kandari: Apa impian anda?

Sarah: Mengembangkan komunitas yang bergerak di bidang sosial. Kami mencoba membantu perempuan yang baru masuk islam. Mereka yang sering merasakan kekerasan verbal maupun non verbal. Saat ini kami membutuhkan dana untuk membangun sebuah rumah yang nantinya dipakai untuk menampung mereka yang mengalami kekerasan. Jangan sampai kita umat muslim terlambat membantu mereka. Karena kalau tidak, mereka akan diajak orang yang lain untuk pergi ke geraja. Dan kita nggak bisa membayangkan apa yang terjadi selanjutnya.

Syeikh Fahad Al-Kandari: Setelah kami memberitahu kalau dia akan menerima bantuan lewat www.nquran.com untuk mewujudkan mimpinya, dia sangat senang.


Sarah : Subbahanallah Syeikh, apakah ini nyata? Sungguh terimakasih banyak. Ini artinya Insya Allah akan banyak orang yang tertolong. Nggak nyangka padahal saat jeda wawancara ini, saya shalat diatas dan berdoa semoga ada yang membantu mewujudkan mimpi ini. Dan ternyata allah langusung mengabulkannya. Alhamdulillah.     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah membaca. Jika ada masukan silahkan beri komentar :)

Sekali lagi Terimakasih