Guided Through The Quran by Syeikh Fahad Al-Kandari
Program
televisi yang menampilkan bagaimana seseorang mendapatkan petunjuk lewat
Al-Quran. Program ini dipandu oleh Syeikh Fahad Al-Kandari. Beliau telah mewawancarai sekitar 29 orang
mualaf dengan latar belakang yang berbeda-beda. Para mualaf yang diwawancarai
ini semua tinggal di beberapa negara seperti Inggris, Beligia, Perancis dan
Spanyol. Saya akan nulis ringkasan dari semua wawancara yang dilsayakan beliau.
Semoga bermanfaat J
Episode 16:
Sarah (Lauren Booth) Jurnalis dan
aktifis HAM .
Sarah: Sejak kecil saya sangat senang beribadah. Sepemahaman saya, tuhan hanya ada satu bukan tiga atau dua yang menjadi
satu. Saya dibesarkan dengan kebudayaan barat yang membuat kita nggak mudah dalam menjaga ibadah.
Syeikh
Fahad Al-Kandari: Saat menjadi jurnalis di Palestina, Sarah mulai mengenal
islam.
Sarah: Di Palestina saya menemukan banyak masyarakat yang hidup dalam
kemiskinan. Ada seorang ibu dengan tiga anak, sledangkan suaminya sedang
dipenjara. Tapi saya nggak melihat mereka putus asa. Saya melihat
semua begitu penuh dengan harapan. Setiap rumah yang saya kunjungi, pasti ada sebuah buku yang selalu ditempatkan berbeda dengan buku-buku yang lain. Buku
yang menjelaskan bagaimana seseorang berperilaku. Ternyata buku itu adalah sebuah petunjuk bagi orang yang ingin menjadi orang baik. Seketika mengetahui itu, saya merasa
bukan orang yang baik.
Tahun 2006 saya
sering merokok, minum alkohol dan menjalani kehidupan yang sangat hedon
(berfoya-foya). Akhirnya, saya mencoba untuk membaca Al-Quran terjemahan surat Hud ayat 102
“Dan begitulah siksa tuhanmu apabila Dia
menyiksa (penduduk) negeri-negeri yang berbuat zalim. Sungguh siksa-Nya sangat
pedih, sangat berat.” Wow sangat menakutkan!
Sebelum memeluk islam, saya pernah ditolong seorang ibu di Palestina. Saat itu saya berada
di bank dalam keadaan kedinginan. Sayangnya, saya nggak bawa jaket karena
cerita yang panjang. Seorang ibu mengajak untuk ikut pulang ke rumahnya agar saya
nggak kedinginan lagi. Subbahanallah saya nggak percaya masih ada orang baik di
jaman ini. Ibu itu telah melaksanakan apa yang disuruh Al-Quran untuk saling
membantu.
Syeikh Fahad Al-Kandari: Tahun 2008 saat
bulan Ramadhan, Sarah kembali mengunjungi Palestina. Dia mendapatkan pengalaman
yang luar biasa saat itu.
Sarah:
Saya ketuk pintunya dan pemilik rumah membuka pintu sambil mengucapkan “Assalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh” dengan sangat gembira. Mata dan wajahnya terlihat berbinar. Seakan dia mempersilahkan seseorang masuk kedalam sebuah tempat yang
paling indah di dunia. Saat saya masuk ke rumahnya, apa yang ada didalamnya,
syeikh? Nggak ada apa-apanya. Hanya ada lantai, kasur dan atap. Dia mencoba menyediakan
kami 3 piring makanan yang sangat sederhana. Dia mempersilahkan saya untuk makan.
Tapi saya coba untuk menolaknya dengan halus. Dia tetap memaksa karena saya
adalah tamunya. Saat saya juga mengajaknya makan, ternyata dia sedang berpuasa.
Saat itu saya marah pada islam dan ajarannya. Mengapa islam menyuruh orang yang
miskin ini tetap berpuasa selama 30 hari?. Setelah itu saya bertanya kepadanya.
Mengapa ibu tetap berpuasa walaupun dalam keadaan miskin? Dia menjawab: saya lakukan
ini untuk mengingat yang miskin. Allahuakbar! padahal dia nggak punya apa-apa
di dunia ini. Dia merelakan dirinya untuk menghormati yang miskin dan terus
menginat nikmat yang telah diberikan Allah. Saya pikir, kalau itu memang islam yang
mengajarkannya, saya ingin memeluk islam.
Syeikh Fahad Al-Kandari: Setelah kejadian di Palestina
untuk yang kedua kalinya, nggak langsung membuat Sarah memeluk islam. Saat
bulan ramadhan di London, dia diajak oleh temannya untuk ke masjid.
Sarah:
Tahun 2010. Saya pergi ke masjid saat bulan Ramadhan. Banyak sekali orang
disana. Saat masuk masjid, saya merasa seperti berada di bawah air terjun dan
benar benar merasakan kedamaian. Seminggu kemudian, saya pergi ke masjid
lainnya untuk mengucapkan syahadat.
Mereka
(seorang imam dan muadzin disana) mencoba menjelaskan kepada saya tentang Al-Fatihah
(pembuka). Apa yang mereka katakan sangat mengena di hati dan pikiran. Muncul
pertanyaan di dalam benakku : Mengapa kamu dilahirkan? Kenapa kamu masih hidup
di muka bumi ini? Apa yang harus kamu lakukan setiap harinya?
Syeikh
Fahad Al-Kandari: Sebelum masuk islam ada cerita menarik dari Sarah dengan
kedua anaknya.
Sarah:
Saya bertanya kepada kedua anakku. Gimana pendapat kalian kalau mama punya
rencana untuk masuk islam?
Kedua anak Sarah: Sebelum itu kami punya tiga pertanyaan. Pertama
apakah dengan memeluk islam mama tetap menjadi mama kami?
Sarah: Oh tentu saja. Mama akan
menjadi mama yang lebih baik untuuk kalian.
Kedua anak Sarah: Kedua apakah
dengan masuk islam mama masih minum alcohol?
Sarah: Oh tentu tidak. Mama akan
berhenti minum alcohol.
Kedua anak Sarah: Apakah setelah
memeluk islam, mama tetap berpakaian yang terlihat dada?
Sarah: Mengapa kalian bertanya
itu?
Kedua anak sarah: Kami nggak suka
liat mama pake pakaian yang seperti itu.
Sarah: Kalau nanti menjadi
muslim, mama akan memakai baju yang tertutup dari atas sampai bawah.
Sarah:
Saat saya meninggalkan mereka, mereka bilang kami menyukai islam. Setelah saya
memeluk islam merekapun juga ikut memeluk islam. Dan saat ini kami sering melsayakan
ibadah bersama-sama. Oh sungguh menyenangkan.
Syeikh
Fahad Al-Kandari: Setelah memeluk islam, adakah ayat yang membuat anda kembali
terinspirasi?
Sarah: Al-Quran adalah buku yang sangat
lengkap dan indah tetapi seruan yang diberikan Allah tetaplah kuat. Saat ini saya
berkesempatan untuk bisa meraih surgaNya. Amin
Syeikh Fahad Al-Kandari: Di dalam keluarga anda ada seorang
perdana mentri yaitu Tony Blair. Dia adalah saudara ipar anda. Setidaknya dia
menggambarkan status keluarga anda. Apakah dengan anda masuk islam, berpangaruh
kepada mereka?
Sarah:
Sayangnya, saudara iparku Tony Blair sangat berhubungan dengan penyerangan di Irak
dan Afganistan yang sangat tidak manusiawi. Ditambah dengan banyaknya orang
menjadikan ini sebagai bisnis. Apa yang harus saya lakukan? Sebelumnya Saya sudah
katakana padanya, cukup itu semua nggak baik sama sekali. Setelah masuk islam,
kita diajarkan untuk tetap menjalin silahturaahmi dan tetap baik dengan semua
orang. Tapi di dalam Al-Quran juga menyebutkan bahwa kita harus tetap
menegakkan keadilan kepada siapa pun termasuk kepada keluarga. Sehingga saya
sampai saat ini tetap menentang apa yang dilsayakannya.
Syeikh Fahad Al-Kandari: Subbahanallah apapun
statusnya dan dimana dia berada kita harus tetap menegakkan keadilan, seperti
di dalam surat An-Nisa ayat 153 “Wahai
orang-orang yang beriman! Jadilah kamu penegak keadilan, menjadi saksi karena
Allah, walaupun terhadap dirimu sendiri atau terhadap ibu bapak dan kerabatmu.
…”
Sarah: Apabila saya nggak baca alquran dua hari saja, rasanya seperti
berjalan di atas pecahan kaca. Saya baca sebuah ayat tentang riba. Padahal saya
membca ayat ini di tahun 2010 setelah kejadian krisis ekonomi akibat kredit
bank. Mereka mengambil keuntungan dari riba. Allahuakbar! Allah melarang kita
untuk mengambil keuntungan dari yang namanya riba.
Syeikh Fahad Al-Kandari : Seperti di dalam
penggalan surat Al-Baqarah ayat 275 menyebutkan “Orang-orang yang memakan riba tidak dapt berdiri melainkan seperti
berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila”
.
Syeikh Fahad Al-Kandari : Apa
pesan anda kepada orang yang belum memeluk islam diluar sana?
Sarah: Pesan saya kepada yang belum memeluk islam. Saya ada Pertanyaan
apakah anda mau membeli sebuah mobil dari penjual yang tidak menyukai mobil
tapi lebih memilih memakai sepeda? Dibandingkan membeli mobil dari penjual yang
sangat mencintai mobilnya? Jangan mencari informasi dari orang yang membenci
islam. Cobalah pergi ke masjid, bertemu dan berdiskusi dengan imam disana. Baca
Al-Quran sendiri dan tentunya minta kepada tuhan untuk diberikan petunjuk.
Insya allah engkau akan ditunjukkanNya.
Syeikh Fahad Al-Kandari: Apa
impian anda?
Sarah: Mengembangkan komunitas yang bergerak di bidang sosial. Kami
mencoba membantu perempuan yang baru masuk islam. Mereka yang sering merasakan
kekerasan verbal maupun non verbal. Saat ini kami membutuhkan dana untuk
membangun sebuah rumah yang nantinya dipakai untuk menampung mereka yang
mengalami kekerasan. Jangan sampai kita umat muslim terlambat membantu mereka.
Karena kalau tidak, mereka akan diajak orang yang lain untuk pergi ke geraja.
Dan kita nggak bisa membayangkan apa yang terjadi selanjutnya.
Syeikh Fahad Al-Kandari: Setelah kami
memberitahu kalau dia akan menerima bantuan lewat www.nquran.com untuk mewujudkan mimpinya, dia sangat senang.
Sarah : Subbahanallah Syeikh, apakah ini nyata?
Sungguh terimakasih banyak. Ini artinya Insya Allah akan banyak orang yang
tertolong. Nggak nyangka padahal saat jeda wawancara ini, saya shalat diatas
dan berdoa semoga ada yang membantu mewujudkan mimpi ini. Dan ternyata allah
langusung mengabulkannya. Alhamdulillah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah membaca. Jika ada masukan silahkan beri komentar :)
Sekali lagi Terimakasih