Selasa, 17 Februari 2015

Guided Through The Quran episode 17

Guided Through the Quran by Syeikh Fahad Al-Kandari

Program televisi yang menampilkan bagaimana seseorang mendapatkan petunjuk lewat Al-Quran. Program ini dipandu oleh Syeikh Fahad Al-Kandari.  Beliau telah mewawancarai sekitar 29 orang mualaf dengan latar belakang yang berbeda-beda. Para mualaf yang diwawancarai ini semua tinggal di beberapa negara seperti Inggris, Beligia, Perancis dan Spanyol. Saya akan nulis ringkasan dari semua wawancara yang dilsayakan beliau. Semoga bermanfaat J

Episode 17:

 Abdullah (Nicola) Perancis

Abdullah: Umur 13 tahun aku keluar dari sekolah karena kelakuanku sangat buruk. Aku sudah bisa merokok, minum alkohol dan pake narkoba. Aku sangat ketergantungan  dengan itu semua.

Syeikh Fahad Al-Kandari: Saat umur 13 -20 th Abdullah keluar dari sekolah dan mencoba untuk berkerja. Dia juga pernah mecuri uang ayahnya untuk membeli narkoba dan alkohol.

Abdullah: Suatu hari aku memutuskan untuk berhenti dari ini semua. Aku benar-benar stress karena itu.

Syeikh Fahad Al-Kandari: Kapan tepatnya Anda memulai kehidupan yang baru setelah menjalani kehidupan yang sangat tertekan? Dan akhirnya membuat keputusan untuk berubah.

Abdullah: Seperti yang aku katakan di awal, aku benar-benar harus melawati masa-masa yang sulit. Sampai-sampai Nggak bisa makan dan tidur. Cuman jalan-jalan yang nggak punya tujuan. Suatu hari aku jalan-jalan santai, aku kepikiran tentang apa ya tujuan hidupku selama ini? tiba-tiba aku melihat dan tentang nomor yang ada di plat mobil. Setiap mobil itu memiliki nomer plat yang berbeda-beda dan kadang terulang. Benerkan? Terasa aneh bagiku saat itu.  Akhirnya aku cari tau di internet tentang sebuah kemungkinan dan kesempatan.  

Syeikh Fahad Al-Kandari: Saat mencari dua hal tersebut di internet, dia menemukan sebuah forum diskusi yang membahas tentang Al-Quran.

Abdullah: Al-Quran menyebutkan kalau alam semesta ini bukan diciptakan secara kebetulan dan disebutkan juga ternyata tujuan hidup kita di dunia ini adalah beribadah kepada Allah SWT. Serta semua yang di alam semesta ini adalah tanda-tanda bagi orang yang berfikir.

Syeikh Fahad Al-Kandari: Ada sebuah cerita. Suatu hari, Bilal RA mengunjungi rumah Rasulullah SAW untuk meminta ijin mengumandangkan adzan subuh. Dia menemukan beliau sedang menangis hingga membasahi baju dan lantai.
Bilal: Ya Rasulullah, Apa yang membuatmu menangis, wahai Rasulullah? Padahal Allah telah mengampuni dosa-dosamu pada masa lalu dan pada masa mendatang?
Rasulullah SAW: Tidakkah aku adalah seorang hamba yang sering bersyukur? Pada malam ini Allah mewahyukan padaku suatu ayat: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal (190) (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “ Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Maha Suci Engkau menciptakan, lindungilah kami dari azab neraka (191)” (Surat Ali Imron: 190 dan 191).

Syeikh Fahad Al-Kandari: Setelah itu, perlu kita semua perhatikan sabda Rasulullah yang satu ini. Rasulullah bersabda: “Celakalah orang yang membacanya, tetapi ia tidak merenungkan kandungan maknanya (mentadabburinya).” H.R Ibnu Hibban.  Setelah membaca ayat ini dengan terjemahan Bahasa Perancis, membuat Abdullah tunduk pada kekuasaan Allah. Dia melihat ciptaan Allah dengan sudut pandang yang berbeda. Pohon, sungai, langit, matahari semuanya itu adalah tanda-tanda dari yang Maha Kuasa.

Abdullah: Aku bilang pada diri sendiri, ini adalah tanda yang sangat jelas. Mengapa aku tidak berfikir sebelumnya tentang keberadaan Allah? Dia menciptakan dan dan mengatur semuanya yang ada di alam semesta ini sendiri. Kemudian aku mulai belajar Al-Quran beserta artinya. Sangat menyentuh hati dan rasanya nggak bisa dijelaskan. Saat aku baca Al-Quran, serasa Allah itu berbicara kepada kita secara langsung.  
Yang sangat menarik dari Al-Quran adalah banyaknya penelitian yang baru dilakukan dalam abad ini dan itu semua ternyata ada di dalam Al-Quran dan semuanya benar. Keyakinanku semakin bertambah setelah mengetahui ini.
Aku sangat senang saat menemukan forum yang isinya mendiskusikan tentang penciptaan alam semesta rasanya mendapatkan sebuah harta karun.

Syeikh Fahad Al-Kandari: Setelah mempelajari sendiri apa itu islam, Abdullah memutuskan untuk mengucapkan syahadat. Dia adalah orang yang pemalu dan tidak ingin mengucapkan syahdat di depan banyak orang.

Abdullah: Di awal nggak mudah ternyata karena seytan selalu membisikiku dengan bilang kamu nggak bisa bahasa arab. Nagapain kamu belajar islam? Ini bukan agamamu! Dan orang nantinya akan bilang apa kalau kamu melakukan ini?. Tapi aku tetap belajar islam dengan mencoba untuk sholat menggunakan Bahasa Perancis di rumah bukan di masjid. Aku melakukan dan mempelajarinya sendiri secara otodidak. Seperti puasa di bulan ramadhan, aku nggak tau kapan mulai dikatakan puasa. Jadi, aku mulai puasa setelah shalat subuh. Selain itu juga, aku keluar dari tempatku berkerja. Aku mulai ke masjid dan bertemu dangan banyak teman disana.

Syeikh Fahad Al-Kandari: Seperti yang dikatan oleh Allah di dalam surat Saba’ ayat 46 yang berbunyi “Katakanlah, “Aku hendak memperingatkan kepadamu satu hal saja, yaitu agar kamu menghadap Allah (dengan ikhlas) berdua-dua atau sendiri-sendiri; kemudian agar kamu pikirkan (tentang Muhammad)…. “(46). Ayat ini menggambarkan apabila seseorang dalam keadaan sendiri untuk memikirkan petujunjuk Allah, maka Allah sendirilah yang akan membantu menuntunnya. Sama persis dengan apa yang dilakukan oleh Abdullah ini. Setelah itu, bagaimana dengan reaksi keluarga anda, Abdullah?

Abdullah: Orang tua menerimaku sebagai seorang muslim dengan baik. Karena mereka mengetahui diriku sebelum dan sesudah menjadi muslim. Perbedaan diriku seperti hitam dan putih. Maksudnya sangat tampak jelas. Sebelum memeluk islam, kelakuanku sangat nakal dan setelah masuk islam aku sudah berubah total. Pernah ayahku mengajak kami sekeluarga pergi sebuah ke restoran halal. Saat ini, Ayahku menjadi makin religius tetapi sebagai Kristiani. Dia menyuruh anak-anaknya untuk pergi ke gereja. Dia pikir islam dan Kristen tidak terlalu berbeda. Seringkali aku membaca sebuah terjemahan ayat di internet, lalu aku tunjukkan kepada ayah. Selain itu juga aku tujukkan tentang penyimpangan umat Kristiani.

Syeikh Fahad Al-Kandari: Sangat senang sekali bertemu dengan Abdullah. Matanya seakan memancarkan kebenaran dan saat ini dia sangat bersemangat untuk menghafalkan Al-Quran.
Setelah memeluk islam, bagaimana hubungan Anda dengan alquran? Apakah Anda membacanya setiap hari?

Abdullah: Aku mencoba untuk membacanya setiap hari karena aku merasa terjaga dengan Al-Quran. Untuk membaca bahasa arabnya, aku juga belajar dari rekaman bacaan alquran. Sambil mendengarkan, aku juga membaca artinya dalam bahasa Perancis. Selain itu aku juga membaca tafsirnya. Jadi aku benar-benar bisa memahami isi Al-Quran.

Syeikh Fahad Al-Kandari: Apakah anda merasakan kesulitan dengan percakapan yang kita lakukan ini? Setau saya anda tadi mengucapkan doa Nabi Musa AS. Coba bacakan.

Abdullah: “Robbis rohlii shodrii, wa yassirlii amrii, wahlul ‘uqdatam mil lisaani yafqohu qoulii [Ya Rabbku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku” (QS. Thoha: 25-28)

Syeikh Fahad Al-Kandari: Semoga allah selalu menjagamu dalam naungan islam, menjadikan keluarga muslim juga, mengabulkan cita-cita mu, dan agama yang terbaik hanyalah ISLAM.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah membaca. Jika ada masukan silahkan beri komentar :)

Sekali lagi Terimakasih