Guided Through The Quran by Syeikh
Fahad Al-Kandari
Program
televisi yang menampilkan bagaimana seseorang mendapatkan petunjuk lewat
Al-Quran. Program ini dipandu oleh Syeikh Fahad Al-Kandari. Beliau telah mewawancarai sekitar 29 orang
mualaf dengan latar belakang yang berbeda-beda. Para mualaf yang diwawancarai
ini semua tinggal di beberapa negara seperti Inggris, Beligia, Perancis dan
Spanyol. Saya akan nulis ringkasan dari semua wawancara yang dilsayakan beliau.
Semoga bermanfaat J
Episode 18 :
Yusuf Chambers 50 tahun
Pendiri
Islamic Education Research Academy (iERA) di Britania.
Syeikh Fahad Al-Kandari : Bagaimana kehidupan Anda sebelum
islam?
Yusuf : Tidak ada kehidupan. Karena, gimana kamu
mau hidup jika tak punya tujuan? Kalau kamu sedang berpergian tapi nggak punya
tempat yang dituju. Apakah bisa dilakukan? Sama seperti juga terkunci di dalam
ruangan yang gelap dengan tangan terikat, mata yang ditutup, telinga disumbat,
dan mulut terkunci. Selama 26 tahun saya berada di dalam ruangan itu.
Syeikh Fahad Al-Kandari : Kehidupan
Yusuf berubah setelah bertemu dengan seorang perempuan dan dia sempat menjalin
hubungan.
Yusuf : Suatu hari pacar saya bilang: Jangan temui
aku mulai besok. Saya jawab: Kenapa saya tidak boleh menemuimu? Kan tidak
apa-apa mengunjungi. Dia bilang: Ada yang harus saya lakukan untuk agama saya
sendiri. Saya jawab lagi: Apa yang salah? Berarti kamu telah salah memilih
agama. Dia bilang: Jangan bahas tentang agamaku dan jangan marah kepadaku
karena agamaku. Saya bilang: Oke kalau begitu akanku pikirkan lagi. Akhirnya
saya mencari tahu tentang agamanya agar dia tetap menyukai saya.
Syeikh Fahad Al-Kandari : Yusuf
pergi ke masjid dan belajar tentang islam. Disana dia bertemu dengan seseorang
dan diberikannya banyak buku tentang islam.
Yusuf : Dua minggu saya membaca semua seluk beluk
tentang islam. Tentang shalat, Al-Quran, sunah Rasulullah SAW, dan lainnya.
Suatu hari saya membaca tentang puasa di bulan Ramadhan dan sayapun melaksakan puasa
saat bulan ramadhan. Hari itu di bulan ramadhan adalah saat yang mengesankan.
Seperti ada seseorang membuka pintu ruangan gelap yang selama ini saya berada
di dalamnya. Mata yang selama ini tertutup, terbuka. Telinga yang tersumbat,
terbuka. Mulut dan tangan yang selama ini terkunci, terbuka. Sayapun bisa
melihat semuanya. Subbahanallah. Momen yang palingmengejutkan adalah momen
puasa di bulan Ramadhan.
Syeikh Fahad Al-Kandari :
Setelah mempelajari islam, Yusuf sangat terkesan dengan surat Al-Fatihah dan
Al- Ikhlas.
Yusuf : Saya membaca Al-Fatihah (pembuka). Benar-benar telah
membuka pintu bagi saya. Saya coba bandingkan dengan doa yang dilakukan oleh umat
kristiani. Hampir sama, tetapi sedikit membingungkan doa umat kristian
dibandingkan Al-Fatihah. Begitu juga Al- Ikhlas ayat pertama “Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah yang
Maha Esa” (1). Ayat ini menandakan bahwa islam adalah agama yang sangat berbeda.
Nggak ada yang bisa mengalahkan islam dari sisi tauhid. Subbahanallah.
“Katakanlah
(Muhammad), “Dialah Allah yang Maha Esa” ayat ini mengandung arti yang
sangat simpel tapi absolut. Saya mencoba berkali-kali mencari adakah yang lebih
kompleks? Kenapa Ayat ini sangat
sederhana untuk sebuah pesan yang sangat penting untuk kehidupan ini?.
Syeikh Fahad Al-Kandari : Apa artinya Al-Quran bagi kehidupan
anda dan dakwah anda?
Yusuf : Seperti contoh sebuah HP. Kita beli HP dari
toko. Saat kita buka kotaknya, ternyata hanya ada HP tanpa buku panduannya.
Gimana kamu mengoperasikan HP itu kalau nggak ada panduannya? Kamu bisa
menggunakannyan tapi hanya sekita 20-30 persen dari kemampuan HP itu. Jika dilihat dari kehidupan nyata, Al-Quran
adalah buku panduannya. Kalau kamu belum menemukan al-quran cobalah cari. Kalau
kamu nggak menemukannya, kamu nggak punya arti kehidupan yang sebenarnya.
Syeikh Fahad
Al-Kandari : Saat mengucapkan syahadat 26 tahun, Yusuf sebelumnya memang pernah
mencoba untuk menganut kepercaayaan yang lain sehingga ibunya nggak peduli
dirinya masuk islam. Ibunya berpikir dia akan melakukan hal yang sama seperti
sebelumnya.
Yusuf :
Saya kembali ke rumah dalam keadaan muslim. Ibu saya nggak terlalu
mempermasalahkan itu. Tetapi suatu hari ibu saya melihat saya di televisi
berbicara tentang islam. Dia ketakukan dan langsung menelepon saudaranya. Ibu : Tim (Yusuf)
berbicara tentang islam di tv!. Selama sepuluh tahun lamanya hubungan kami
menjadi longgar. Tapi sekarang jika dia butuh sesuatu, dia datang kepada saya.
Saudara perempuan sayapun sangat bangga melihat saya. Alhamdulillah semua
berjalan dengan baik jika dijalani dengan sabar.
Syeikh Fahad
Al-Kandari Yusuf : Berkerja di iERA untuk berdakwah. Saya mengunjungi tempat
kerjanya dan melihat apa saja yang dikerjakanya selama ini. Ternyata mereka
mengemas dakwah dengan sangat rasional dan mengaggumkan.
Yusuf : Seperti kotak pemberian ini yang
dirancang dengan indah. Jika ini diberikan kepada non-muslim, mereka akan mau
menerimanya. Dari segi warnanya sungguh menarik. Kita bisa memasukkan hadiahnya
seperti cokelat, parfum, dan lain sebagainya.
Yusuf : Dan kami juga memasukkan tulisan-tulisan
singkat tentang islam. Seperti ini “Think Outside The Box”. Anda harus berfikir
tentang kehidupan anda selama ini seperti apa? Siapa anda?
Yusuf
: Satu lagi ini tentang Allah SWT. Isinya mengapa anda harus mempercayai tuhan?
Kenapa ada Allah? Anda dapat menemukan
jawabannya dengan menggunakan pendekatan akal pikiran.
Yusuf
: Buku ini berisi tentang pengenalan isi Al-Quran secara garis besar yang
menjadi pokok ajaran islam.
Yusuf : Kalau buku ini berjudul “Seorang
Laki-Laki Bercelana Merah”. Ditujukan untuk non-muslim. Kenapa? Karena jika
kita tulis: Islam, Quran, Muhammad SAW hanya itu saja, saya yakin mereka akan
melambaikan tangan.
Yusuf : Dikantor ini, kami melaksanakan hanya sebuah
tugas. Tugas itu adalah menyampaikan pesan islam secara sederhana dengan
pendekatan yang rasional, masuk akal, dan cerdas. Kami tidak hanya menggunakan
pendekatan emosional bahkan cenderung dengan pendekatan kecerdasan demi
menyampaikan pesan dari yang Maha Cerdas. Subbahanallah, ini sangat bagus
menurut saya. Banyak muallaf yang akhirnya meninggalkan islam. Kenapa? Karena
muslim yang lain nggak seberapa peduli dengan kehidupan muallaf setelah mengucapkan
syahadat. Kita juga nggak bisa memastikan setelah mengucapkan syahadat mereka
tetap minum alkohol. Hanya Allah dan dia yang tahu. So, apa yang harus kita katakan kepada
mereka? “kalian harus meninggalkan itu semua sekarang!” ya nggak bisa. Pertama
kita harus menyampaikan islam dengan semenarik mungkin.
Yusuf : Buku kecil ini cocok buat kita untuk
belajar bagaimana teknik memberikan dakwah kepada non-muslim. Sangat mudah
dipahami.
Yusuf
: Mayoritas masyarakat barat tak tertarik untuk berbicara tentang tuhan. Maka
dari itu kami mengajak mereka untuk membahas tentang tuhan lewat kaos ini.
Bagian depan ada pertanyaan, “apakah hidup ini hanya sebuah permainan?” Di belakang kaosnya ada tulisan www.onereason.org. mereka dapat menemukan
jawabanya di web ini atau bertanya kepada orang yang menggunakan kaos ini.
Yusuf : Saat perayaan piala dunia, kami melakukan gerakan
memakai kaos ini (gambar di bawah). Kami rancang khusus untuk piala dunia. Dibelakang
kaos ada tim sepak bolanya. Pertahanan diisi pendidikan, kesehatan dan anak.
Ada juga ketenaran, cinta, kesenangan, rumah, kekayaan. Mana yang akan anda
jadikan tujuan hidup? Setelah ada kaos ini di Brazil, kami berharap ada 10 juta
orang yang memeluk islam.
Syeikh Fahad Al-Kandari : Subbahanallah.
Nggak ada yang sulit bagi Allah. Mengapa anda begitu perhatian terhadap dakwah?
Apa yang anda dapatkan dari dakwah ini?
Yusuf : Keberkahan. Anda dapat merasakan manisnya iman kalau anda dapat
mengajak orang mengenal Allah. Apabila saya nggak berdakwah, saya sangat sedih
Syeikh
Fahad Al-Kandari : Apa mimpi anda saat ini?
Yusuf : Ini mimpi saya yang juga menjadi mimpi umat muslim
lainnya. Hanya ada satu. Mengumpulkan para pendakwah di sebuah kota. Kita
berdiskusi bersama dan membuat strategi dakwah yang baik dan bagus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah membaca. Jika ada masukan silahkan beri komentar :)
Sekali lagi Terimakasih