Guided Through The Quran by
Syeikh Fahad Al-Kandari
Program
televisi yang menampilkan bagaimana seseorang mendapatkan petunjuk lewat
Al-Quran. Program ini dipandu oleh Syeikh Fahad Al-Kandari. Beliau telah mewawancarai sekitar 29 orang
mualaf dengan latar belakang yang berbeda-beda. Para mualaf yang diwawancarai
ini semua tinggal di beberapa negara seperti Inggris, Beligia, Perancis dan
Spanyol. Saya akan nulis ringkasan dari semua wawancara yang dilsayakan beliau.
Semoga bermanfaat J
Episode 19
Umar paul 19 th-mahasiswa ekonomi.
Syeikh : Umar adalah pemuda
muslim yang mulai mencari kebenaran umur 16 tahun. Dia membaca buka tentang
semua keyakinan yang ada di bumi ini. Akhirnya, dia mendapatkan agama yang sesuai
dengan cara berfikirnya, yaitu islam.
Umar : Sebelum memeluk islam, aku bukanlah umat kristiani
yang taat. Dulu, aku sering bertanya, apakah Isa itu benar anak tuhan? Aku
menemukan banyak hal di Injil yang tidak konsisten. Saat itu aku memutuskan
untuk keluar dari Kristen. Aku membaca buku tentang semua agama. Saat itu, Aku
nggak terlalu tertarik dengan islam karena media saat itu memberitakan Islam
sebagai agama teroris, pengeboman, dan kejelekan lainnya.
Syeikh : Dari program ini, saya menyadari
mengapa islam tidak dapat menyebar secara luas di dataran eropa? Ya jawabanya
adalah karena media. Sebagaimana Umar bilang, media sudah tidak imbang dalam
menggambarkan Islam. Saat ini, kita berusaha untuk melawan itu dengan
menerjemahkan Al-quran dalam berbagai bahasa. Dengan terjemahan yang indah,
kita berharap dapat merubah mindset orang-orang tentang islam dan islam dapat
disebarkan dengan mudah.
Umar
: Yang buat aku kaget, ternyata umat islam menganggap Isa AS sebagai seorang
nabi bukan sebagai anak tuhan yang selama ini aku yakini. Pehaman itu aku dapat
setelah berdiskusi dengan beberapa orang teman muslim, membaca sendiri
literatur, membaca sejarah islam, dan lainnya. Setelah mengetahui banyak hal
tentang islam, aku fokus belajar islam.
Syeikh : Suatu hari dia dan temannya pergi ke pasar. Disana
ada yang membuka lapak untuk berdakwah.
Umar dan temannya berdiskusi tentang islam bersama penjaga lapak.
Penjaga lapak :
Apa pendapatmu tentang islam?
Aku : Islam adalah agama yang benar dan konsisten. Aku juga menceritakan
agamaku sebelumnya, gimana aku membaca banyak buku tentang agama.
Penjaga lapak : Apa
pendapatmu tentang Nabi Muhammad SAW?
Umar : Saya
menyakini beliau adalah seorang nabi dan hanya ada satu tuhan
Penjaga lapak : Kalau begitu kamu adalah seorang muslim tapi kamu nggak
tau itu dan belum menyatakannya dengan mengucapkan syahadat.
Umar : Pernyataan tentang kenapa kamu tidak mengucapkan
syahdat? Itu terus membuatku kepikiran. Aku tenyata telah mengetahui semuanya
tapi tidak menyatakannya.
Penjaga lapak : Kamu
mau memeluk islam?
Umar : iya
Penjaga lapak : oke ikuti saya Ash Hadu Alla Ilaha Illallah Wa Ash
Hadu Anna Muhammadan Abduhu Wa Rasuluh
Umar
: Langsung aku ikuti ucapannya. Wow aku sudah memeluk islam! Kaget. Setelah
itu, aku nggak terlalu paham harus ngapain. Banyak yang bilang udah keluar aja
dari islam. Nagapain masuk islam? Aku
nggak mendengarkan suara-suara itu. Aku fokus membaca buku-buku tentang islam.
Syeikh : Ketika kamu membuka Al-Quran, surat dan ayat yang
mana yang membuat dirimu terpukau?
Umar : Pertama kali aku membuka Al-Quran adalah surat
Al-Fatihah setelah itu Al-Baqarah. “Alif
Laam Miim (1) Kitab (Al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi
mereka yang bertakwa (2)”
Di
ayat ini Allah menyakinkan kita bahwa Al-Quran itu isinya nggak perlu diragukan
lagi. Ayat ini juga membuat aku semakin yakin dengan pilihan memeluk islam. Aku
membaca terjemahan Al-Quran dalam Bahasa Inggris. Rasanya seperti bisa berbicara
dengan Allah dan energinya luar biasa besarnya. Mulai dari itu aku selalu membaca
Al-Quran.
Syeikh : Al-Quran surat
Al-Anfal ayat 63 Allah menjelaskan : “Dan
Dia (Allah) yang mempersatukan hati mereka (orang yang beriman). Walaupun kamu
menginfakkan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat
mempersatukan hati mereka, tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka.
Sungguh, dia Maha Perkasa, Maha Bijaksana” Allah telah menjadikan persaudaraan
antar umat islam kuat karena berlandaskan agama.
Umar : Aku punya teman muslim yang sangat baik. Dia
memberikan banyak hal kepada orang yang sebetulnya mereka nggak minta. Jaman
sekarang nggak banyak orang yang melakukan kebaikan tanpa meminta imbalan. Kami
membaca dan beribadah bersama-sama. Jika ada teman yang imannya sedang lemah,
kami saling mengingatkan. Sungguh
menyenangkan.
Syeikh : Bagaimana pendapat kelurgamu dengan kamu masuk islam
?
Umar : Pertama kali aku bilang ke kakakku bahwa aku sudah
masuk islam. Selan dia nggak ada yang tau berita ini. Akhirnya mamaku tau tentang
ini. Beliau langsung tanya, kenapa kamu masuk islam? apa kamu nanti mau ikut
berjihad yang di negara-negara islam? Aku jawab islam tidak melulu tentang
perang. Tapi tentang hubungan kita dengan tuhan, mengenal tuhan dan lainnya.
Aku terus menjelaskan ke mama.
Syeikh : Saya sangat senang mendengar bahwa ternyata ibunya
juga masuk islam
Umar : Alhamdulillah, setelah aku masuk islam dan ibu menerima
keislamanku. Setelah 6 bulan aku masuk islam, banyak hal yang aku jelaskan ke
mama tentang islam salah satunya halal dan haram di dalam islam. Subbahanallah
suatu hari beliau pergi ke masjid sendiri. Sepulangnya beliau bilang kalau
sudah memeluk islam. 4-5 bulan kemudian kakakku juga masuk islam. Sungguh
bahagia sekali karena kami akan bertemu di surga nantinya. Amiin
Syeikh : Setelah masuk islam, adakah surat di Al-Quran yang
menyematimu?
Umar : Surat At-Takastur : “Bermegah-megahan telah melalaikan kamu (1) sampai masuk ke dalam
kubur. (2)” Allah mengingatkan kita bahwa kehidupan di dunia ini penuh
dengan kemewahan, banyak yang terfokus hanya untuk mencari uang saja, materialistik.
Dari situ aku mulai berfikir apa yang akan terjadi kalau kita hanya mengejar
dunia saja? Selanjutnya “Sekali-kali
tidak! Kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu) (3) kemudia sekali-kali
tidak! Kelak kamu akan mengetahui (4)” Setelah memahami surat ini, aku
mulai lebih banyak beribadah, mendekatkan diri kepada Allah, dan melakukan
semua hal hanya karena Allah.
Syeikh : Banyak yang menyebutkan bemegah-megahan
hingga melalaikan kita itu hanya uang. Ada yang juga menyebutkan hanya
keturunan, tetapi bermegah-megahan yang dapat melalaikan adalah mencakup
semuanya. Yang terpenting hal tersebut dapat
membuat kita jauh dan melupakan Allah.
Teman Umar : Saya mencoba untuk menjelaskan kepada
umar tentang Al-Quran. Dia sangat bersemangat untuk belajar. Seminggu 5 kali,
perhari satu jam menyesuaikan kesibukannya. Saya mengajarkan apa yang sudah
saya pelajari. Sungguh senang bisa belajar bersama dia. Point utama dalam belajar bahasa arab itu
adalah memahami Al-Quran. Allah menjadikan Al-Quran sebagai petujuk bagi kita.
Bagaimana kita mau menggunakannya jika tidak paham dengan isinya. Bukan hanya membacanya 5 halaman lalu
menutupnya.
Syeikh : Saya senang dari
umar karena caranya memahami alquran. Padahal dia baru 19 tahun dan memeluk
islam baru 3 tahun.
Umar : Kita selalu mengecek hp kita masing-masing
tapi kalau Al-Quran jarang. Begitu memalukan kita muslim tapi jauh dari Al-Quran.
Impian Umar : Alhamdulillah
kelurgaku telah memeluk islam. Alhamdulillah Saya sendiri sudah haji tapi saat
ini ingin berangkat haji bersama mama dan kakak. In sha Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah membaca. Jika ada masukan silahkan beri komentar :)
Sekali lagi Terimakasih