Kamis, 19 Februari 2015

Guided Through The Quran episode 19

Guided Through The Quran by Syeikh Fahad Al-Kandari

Program televisi yang menampilkan bagaimana seseorang mendapatkan petunjuk lewat Al-Quran. Program ini dipandu oleh Syeikh Fahad Al-Kandari.  Beliau telah mewawancarai sekitar 29 orang mualaf dengan latar belakang yang berbeda-beda. Para mualaf yang diwawancarai ini semua tinggal di beberapa negara seperti Inggris, Beligia, Perancis dan Spanyol. Saya akan nulis ringkasan dari semua wawancara yang dilsayakan beliau. Semoga bermanfaat J
Episode 19

Umar paul 19 th-mahasiswa ekonomi.

Syeikh : Umar adalah pemuda muslim yang mulai mencari kebenaran umur 16 tahun. Dia membaca buka tentang semua keyakinan yang ada di bumi ini. Akhirnya, dia mendapatkan agama yang sesuai dengan cara berfikirnya, yaitu islam

Umar : Sebelum memeluk islam, aku bukanlah umat kristiani yang taat. Dulu, aku sering bertanya, apakah Isa itu benar anak tuhan? Aku menemukan banyak hal di Injil yang tidak konsisten. Saat itu aku memutuskan untuk keluar dari Kristen. Aku membaca buku tentang semua agama. Saat itu, Aku nggak terlalu tertarik dengan islam karena media saat itu memberitakan Islam sebagai agama teroris, pengeboman, dan kejelekan lainnya.

Syeikh : Dari program ini, saya menyadari mengapa islam tidak dapat menyebar secara luas di dataran eropa? Ya jawabanya adalah karena media. Sebagaimana Umar bilang, media sudah tidak imbang dalam menggambarkan Islam. Saat ini, kita berusaha untuk melawan itu dengan menerjemahkan Al-quran dalam berbagai bahasa. Dengan terjemahan yang indah, kita berharap dapat merubah mindset orang-orang tentang islam dan islam dapat disebarkan dengan mudah.

Umar : Yang buat aku kaget, ternyata umat islam menganggap Isa AS sebagai seorang nabi bukan sebagai anak tuhan yang selama ini aku yakini. Pehaman itu aku dapat setelah berdiskusi dengan beberapa orang teman muslim, membaca sendiri literatur, membaca sejarah islam, dan lainnya. Setelah mengetahui banyak hal tentang islam, aku fokus  belajar islam.

Syeikh : Suatu hari dia dan temannya pergi ke pasar. Disana ada yang membuka lapak untuk berdakwah.  Umar dan temannya berdiskusi tentang islam bersama penjaga lapak.

Umar : Kami bersdiskusi tentang islam. 
Penjaga lapak : Apa pendapatmu tentang islam?
Aku : Islam adalah agama yang benar dan konsisten. Aku juga menceritakan agamaku sebelumnya, gimana aku membaca banyak buku tentang agama.   
Penjaga lapak : Apa pendapatmu tentang Nabi Muhammad SAW?
Umar : Saya menyakini beliau adalah seorang nabi dan hanya ada satu tuhan
Penjaga lapak : Kalau begitu kamu adalah seorang muslim tapi kamu nggak tau itu dan belum menyatakannya dengan mengucapkan syahadat.

Umar : Pernyataan tentang kenapa kamu tidak mengucapkan syahdat? Itu terus membuatku kepikiran. Aku tenyata telah mengetahui semuanya tapi tidak menyatakannya.
Penjaga lapak : Kamu mau memeluk islam?
Umar : iya
Penjaga lapak : oke ikuti saya Ash Hadu Alla Ilaha Illallah Wa Ash Hadu Anna Muhammadan Abduhu Wa Rasuluh

Umar : Langsung aku ikuti ucapannya. Wow aku sudah memeluk islam! Kaget. Setelah itu, aku nggak terlalu paham harus ngapain. Banyak yang bilang udah keluar aja dari islam. Nagapain masuk islam?  Aku nggak mendengarkan suara-suara itu. Aku fokus membaca buku-buku tentang islam.

Syeikh : Ketika kamu membuka Al-Quran, surat dan ayat yang mana yang membuat dirimu terpukau?

Umar : Pertama kali aku membuka Al-Quran adalah surat Al-Fatihah setelah itu Al-Baqarah. “Alif Laam Miim (1) Kitab (Al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa (2)”  
Di ayat ini Allah menyakinkan kita bahwa Al-Quran itu isinya nggak perlu diragukan lagi. Ayat ini juga membuat aku semakin yakin dengan pilihan memeluk islam. Aku membaca terjemahan Al-Quran dalam Bahasa Inggris. Rasanya seperti bisa berbicara dengan Allah dan energinya luar biasa besarnya. Mulai dari itu aku selalu membaca Al-Quran.

Syeikh : Al-Quran surat Al-Anfal ayat 63 Allah menjelaskan : “Dan Dia (Allah) yang mempersatukan hati mereka (orang yang beriman). Walaupun kamu menginfakkan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sungguh, dia Maha Perkasa, Maha Bijaksana” Allah telah menjadikan persaudaraan antar umat islam kuat karena berlandaskan agama.

Umar : Aku punya teman muslim yang sangat baik. Dia memberikan banyak hal kepada orang yang sebetulnya mereka nggak minta. Jaman sekarang nggak banyak orang yang melakukan kebaikan tanpa meminta imbalan. Kami membaca dan beribadah bersama-sama. Jika ada teman yang imannya sedang lemah, kami saling mengingatkan.  Sungguh menyenangkan.

Syeikh : Bagaimana pendapat kelurgamu dengan kamu masuk islam ?

Umar : Pertama kali aku bilang ke kakakku bahwa aku sudah masuk islam. Selan dia nggak ada yang tau berita ini. Akhirnya mamaku tau tentang ini. Beliau langsung tanya, kenapa kamu masuk islam? apa kamu nanti mau ikut berjihad yang di negara-negara islam? Aku jawab islam tidak melulu tentang perang. Tapi tentang hubungan kita dengan tuhan, mengenal tuhan dan lainnya. Aku terus menjelaskan ke mama.

Syeikh : Saya sangat senang mendengar bahwa ternyata ibunya juga masuk islam

Umar : Alhamdulillah, setelah aku masuk islam dan ibu menerima keislamanku. Setelah 6 bulan aku masuk islam, banyak hal yang aku jelaskan ke mama tentang islam salah satunya halal dan haram di dalam islam. Subbahanallah suatu hari beliau pergi ke masjid sendiri. Sepulangnya beliau bilang kalau sudah memeluk islam. 4-5 bulan kemudian kakakku juga masuk islam. Sungguh bahagia sekali karena kami akan bertemu di surga nantinya. Amiin

Syeikh : Setelah masuk islam, adakah surat di Al-Quran yang menyematimu?

Umar : Surat At-Takastur : “Bermegah-megahan telah melalaikan kamu (1) sampai masuk ke dalam kubur. (2)” Allah mengingatkan kita bahwa kehidupan di dunia ini penuh dengan kemewahan, banyak yang terfokus hanya untuk mencari uang saja, materialistik. Dari situ aku mulai berfikir apa yang akan terjadi kalau kita hanya mengejar dunia saja? Selanjutnya “Sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu) (3) kemudia sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui (4)” Setelah memahami surat ini, aku mulai lebih banyak beribadah, mendekatkan diri kepada Allah, dan melakukan semua hal hanya karena Allah.

Syeikh : Banyak yang menyebutkan bemegah-megahan hingga melalaikan kita itu hanya uang. Ada yang juga menyebutkan hanya keturunan, tetapi bermegah-megahan yang dapat melalaikan adalah mencakup semuanya. Yang  terpenting hal tersebut dapat membuat kita jauh dan melupakan Allah. 

Umar : Saat ini aku mulai mempelajari Bahasa Arab dan mencoba mengajari remaja-remaja yang lain untuk membaca Al-Quran.

Teman Umar : Saya mencoba untuk menjelaskan kepada umar tentang Al-Quran. Dia sangat bersemangat untuk belajar. Seminggu 5 kali, perhari satu jam menyesuaikan kesibukannya. Saya mengajarkan apa yang sudah saya pelajari. Sungguh senang bisa belajar bersama dia.  Point utama dalam belajar bahasa arab itu adalah memahami Al-Quran. Allah menjadikan Al-Quran sebagai petujuk bagi kita. Bagaimana kita mau menggunakannya jika tidak paham dengan isinya.  Bukan hanya membacanya 5 halaman lalu menutupnya.

Syeikh : Saya senang dari umar karena caranya memahami alquran. Padahal dia baru 19 tahun dan memeluk islam baru 3 tahun.

Umar : Kita selalu mengecek hp kita masing-masing tapi kalau Al-Quran jarang. Begitu memalukan kita muslim tapi jauh dari Al-Quran.


 Impian Umar : Alhamdulillah kelurgaku telah memeluk islam. Alhamdulillah Saya sendiri sudah haji tapi saat ini ingin berangkat haji bersama mama dan kakak. In sha Allah.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah membaca. Jika ada masukan silahkan beri komentar :)

Sekali lagi Terimakasih