Guided Through The Quran by
Syeikh Fahad Alkandari
Program
televisi yang menampilkan bagaimana seseorang mendapatkan petunjuk lewat
Al-Quran. Program ini dipandu oleh Syeikh Fahad AlKandari. Beliau telah mewawancarai sekitar 29 orang
mualaf dengan latar belakang yang berbeda-beda. Para mualaf yang diwawancarai
ini semua tinggal di beberapa negara seperti Inggris, Beligia, Perancis dan
Spanyol. Aku akan nulis ringkasan dari semua wawancara yang dilakukan beliau.
Semoga bermanfaat.
Episode 5:
Barbara (24 th) - Perancis.
Sedang
mengambil S2 bidang Sosiologi.
Di keluarga Barbara, fashion merupakan jalan hidup yang lebih diyakini dibandingkan dengan menganut suatu agama. Walapun begitu, Barbara tetap merasakan adanya kehadiran Tuhan. Suatu ketika, Dia diajak oleh temannya yang non-muslim pergi ke Maroko selama dua minggu. Beruntungnya dia nggak perlu bayar biaya tidur dan makan. Di Maroko, dia merasa berada di sebuah planet yang berbeda. Kaum muslimin di Maroko menujukkan kepribadian yang baik, hangat dan penuh dengan kedamaian. Sangat berbeda kondisinya apabila di Perancis, media memberitakan yang jelek-jelek tentang Islam.
Saat kembali ke
Perancis, dia memutuskan untuk belajar Islam. Pertama kali membaca Al-Quran,
Barbara menggunakan Al-Quran terjemahan Bahasa Perancis. Dia menghabiskan waktu
selama 6 bulan untuk membaca Al-Quran. Baginya waktu 6 bulan itu nggak mudah
buat membaca dan memahami Al-Quran. Halaman per halaman coba dia pahami.Dia
membandingkan isi Al-Quran dengan isi ajaran agama Katolik yang pernah dia
ketahui. Ternyata, banyak ajaran katolik yang nggak masuk logika. Alsan itulah
yang membuat dia ingin terus belajar tentang Islam.
Saat membaca Al-Quran,
rasanya seperti Allah itu berbicara langsung kepadanya. Sangat menyentuh hati. Selama
ini, dia merasa menjadi orang yang kuat dan bisa menolong orang. Ternyata
setelah membaca Al-Quran dia merasa kuat jika hanya ada Allah SWT. Manusia
nggak ada apa apanya kalau nggak sama Allah SWT.
Dari Al-Quran
pula, dia ingin mengetahui bagaimana perempuan dimata Islam. Ternyata, dia
menemukan di surat An-Nisa ayat 82. Ternyata bukan tentang perempuan tapi tentang
kelebihan Al-Quran dibandingkan dengan kitab yang lain.
“Maka tidakkah mereka menghayati (mendalami) Al-Quran? Sekiranya (Al-Quran)
itu bukan dari Allah, pastilah mereka menemukan banyak hal yang bertentangan di
dalamnya.”
Suatu malam,
dia melihat kembali lagi apa yang sudah dia pelajari akhir-akhir ini tentang
Islam. Dia akhirnya berpikir, Apakah ini saatnya mengucapkan dua kalimat
syahadat.? Besoknya saat shalat dhuhur, Barbara menuju ke masjid terdekat dengan
tidak menggunakan jilbab dan bercelana jeans. Saat masuk masjid, bertemu dengan
seorang laki laki yang tenyata imam setempat. Barbara menceritakan tetang apa
yang dia alami selama ini. Imam tersebut sangat sabar mendengarkannya. Tiba-tiba
ada orang lagi yang datang menemui mereka berdua. Orang tersebut bilang kalau imamnya nggak paham bahasa
Perancis dan meminta Barbara untuk balik
lagi hari jumat. Padahal dia udah ngomong hamper 10 menit pantes aja imam
tersebut nggak ngasih komentar apa apa. Sesuai dengan janjinya dia datang tepat
waktu. Dihadapan semua jamaah yang hadir, dia mengucapkan dua kalmiat syahadat
dengan penuh semangat. Kini, dia merasa hidupnya sudah sempurna. Nggak ada kata
yang dapat mendeskripsikan persaannnya saat itu.
Selama satu
tahun masuk Islam, dia merasa nggak ada masalah. Masalah muncul setelah dia
memutuskan untuk menggunakan jilbab. Karena masyarakat Perancis belum terbiasa
melihat perempuan berkerudung, Barabara dianggap melalukan hal yang aneh dan
buruk. Baginya, menggunakan kerudung adalah identitasnya sebagai seorang muslim.
Selain itu, Dia pun memberitau ke orang tuanya lewat telepon. Ibunya nggak mudah menerima hal tersebut
karena masuk Islam itu lagi-lagi dianggap hal yang aneh dan buruk. Setelah 2
minggu Barbara memberitahu ibunya, nggak ada orang yang mau bicara dengan dia.
Setelah masuk Islam,
dia berdakwah kepada perumpuan perancis yang belum masuk Islam. “Kita harus masuk ke dunia mereka. Tidak
mudah tapi itu yang harus dihadapi. Kita sebagai seorang muslim punya kewajiban
untuk mengajak yang lain masuk Islam. Mengajarkan bahwa Islam sebagai agama
yang baik” Barbara
Impian Barbara
saat ini ingin membuat hadiah yang isinya buku-buku Islam dan dikemas dengan
baik. Hadiah itu diberikan kepada perempuan Perancis yang belum memeluk Islam.
Tujuanya agar dapat membantu yang belum masuk Islam untuk memahami Al-Quran dan
Islam. Seperti buku Reyas Al-Saliheen dan 40 hadist nawawi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah membaca. Jika ada masukan silahkan beri komentar :)
Sekali lagi Terimakasih