Minggu, 01 Februari 2015

Guided Through The Quran Episode 5

Guided Through The Quran by Syeikh Fahad Alkandari

     Program televisi yang menampilkan bagaimana seseorang mendapatkan petunjuk lewat Al-Quran. Program ini dipandu oleh Syeikh Fahad AlKandari.  Beliau telah mewawancarai sekitar 29 orang mualaf dengan latar belakang yang berbeda-beda. Para mualaf yang diwawancarai ini semua tinggal di beberapa negara seperti Inggris, Beligia, Perancis dan Spanyol. Aku akan nulis ringkasan dari semua wawancara yang dilakukan beliau. Semoga bermanfaat.

Episode 5:

Barbara (24 th) - Perancis.
Sedang mengambil S2 bidang Sosiologi.

    Di keluarga Barbara, fashion merupakan jalan hidup yang lebih diyakini dibandingkan dengan menganut suatu agama. Walapun begitu, Barbara tetap merasakan adanya kehadiran Tuhan. Suatu ketika, Dia diajak oleh temannya yang non-muslim pergi ke Maroko selama dua minggu. Beruntungnya dia  nggak perlu bayar biaya tidur dan makan. Di Maroko, dia merasa berada di sebuah planet yang berbeda. Kaum muslimin di Maroko menujukkan kepribadian yang baik, hangat dan penuh dengan kedamaian. Sangat berbeda kondisinya apabila di Perancis, media memberitakan yang jelek-jelek tentang Islam.

     Saat kembali ke Perancis, dia memutuskan untuk belajar Islam. Pertama kali membaca Al-Quran, Barbara menggunakan Al-Quran terjemahan Bahasa Perancis. Dia menghabiskan waktu selama 6 bulan untuk membaca Al-Quran. Baginya waktu 6 bulan itu nggak mudah buat membaca dan memahami Al-Quran. Halaman per halaman coba dia pahami.Dia membandingkan isi Al-Quran dengan isi ajaran agama Katolik yang pernah dia ketahui. Ternyata, banyak ajaran katolik yang nggak masuk logika. Alsan itulah yang membuat dia ingin terus belajar tentang Islam.

   Saat membaca Al-Quran, rasanya seperti Allah itu berbicara langsung kepadanya. Sangat menyentuh hati. Selama ini, dia merasa menjadi orang yang kuat dan bisa menolong orang. Ternyata setelah membaca Al-Quran dia merasa kuat jika hanya ada Allah SWT. Manusia nggak ada apa apanya kalau nggak sama Allah SWT.

   Dari Al-Quran pula, dia ingin mengetahui bagaimana perempuan dimata Islam. Ternyata, dia menemukan di surat An-Nisa ayat 82. Ternyata bukan tentang perempuan tapi tentang kelebihan Al-Quran dibandingkan dengan kitab yang lain.

“Maka tidakkah mereka menghayati (mendalami) Al-Quran? Sekiranya (Al-Quran) itu bukan dari Allah, pastilah mereka menemukan banyak hal yang bertentangan di dalamnya.”

    Suatu malam, dia melihat kembali lagi apa yang sudah dia pelajari akhir-akhir ini tentang Islam. Dia akhirnya berpikir, Apakah ini saatnya mengucapkan dua kalimat syahadat.? Besoknya saat shalat dhuhur, Barbara menuju ke masjid terdekat dengan tidak menggunakan jilbab dan bercelana jeans. Saat masuk masjid, bertemu dengan seorang laki laki yang tenyata imam setempat. Barbara menceritakan tetang apa yang dia alami selama ini. Imam tersebut sangat sabar mendengarkannya. Tiba-tiba ada orang lagi yang datang menemui mereka berdua. Orang tersebut  bilang kalau imamnya nggak paham bahasa Perancis dan meminta Barbara  untuk balik lagi hari jumat. Padahal dia udah ngomong hamper 10 menit pantes aja imam tersebut nggak ngasih komentar apa apa. Sesuai dengan janjinya dia datang tepat waktu. Dihadapan semua jamaah yang hadir, dia mengucapkan dua kalmiat syahadat dengan penuh semangat. Kini, dia merasa hidupnya sudah sempurna. Nggak ada kata yang dapat mendeskripsikan persaannnya saat itu. 

   Selama satu tahun masuk Islam, dia merasa nggak ada masalah. Masalah muncul setelah dia memutuskan untuk menggunakan jilbab. Karena masyarakat Perancis belum terbiasa melihat perempuan berkerudung, Barabara dianggap melalukan hal yang aneh dan buruk. Baginya, menggunakan kerudung adalah identitasnya sebagai seorang muslim. Selain itu, Dia pun memberitau ke orang tuanya lewat telepon.  Ibunya nggak mudah menerima hal tersebut karena masuk Islam itu lagi-lagi dianggap hal yang aneh dan buruk. Setelah 2 minggu Barbara memberitahu ibunya, nggak ada orang yang mau bicara dengan dia. 

    Setelah masuk Islam, dia berdakwah kepada perumpuan perancis yang belum masuk Islam. “Kita harus masuk ke dunia mereka. Tidak mudah tapi itu yang harus dihadapi. Kita sebagai seorang muslim punya kewajiban untuk mengajak yang lain masuk Islam. Mengajarkan bahwa Islam sebagai agama yang baik” Barbara

Impian Barbara saat ini ingin membuat hadiah yang isinya buku-buku Islam dan dikemas dengan baik. Hadiah itu diberikan kepada perempuan Perancis yang belum memeluk Islam. Tujuanya agar dapat membantu yang belum masuk Islam untuk memahami Al-Quran dan Islam. Seperti buku Reyas Al-Saliheen  dan 40 hadist nawawi.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah membaca. Jika ada masukan silahkan beri komentar :)

Sekali lagi Terimakasih