Guided Through the Quran by
Syeikh Fahad Al-Kandari
Program
televisi yang menampilkan bagaimana seseorang mendapatkan petunjuk lewat
Al-Quran. Program ini dipandu oleh Syeikh Fahad Al-Kandari. Beliau telah mewawancarai sekitar 29 orang
mualaf dengan latar belakang yang berbeda-beda. Para mualaf yang diwawancarai
ini semua tinggal di beberapa negara seperti Inggris, Beligia, Perancis dan
Spanyol. Saya akan nulis ringkasan dari semua wawancara yang dilakukan beliau.
Semoga bermanfaat
Episode 21
Amin (Timotius Antonius Taab)
Belanda
Syeikh : Sebelum memeluk islam, Amin pernah
ikut puasa di bulan ramadhan dan ikut shalat juga. Alhamdulillah memeluk islam
di usia muda.
Amin : Umur 17 tahun saya masuk college saat bulan
ramadhan. Saat itu saya ikut berpuasa walaupun belum memeluk islam. Puasa memberikan
kekuatan sendiri dan membuat saya tidak melakukan banyak dosa. Saya merasa
menjadi islami. Setelah empat tahun, saya selalu puasa di bulan ramadhan.
Syeikh :
Ini bisa menjadi sebuah pesan bagi anda yang non-muslim. Coba anda lakukan dulu
dan rasakan kebaikannya. Allah menyuruh untuk berpuasa bukan untuk kita menjadi
susah, membiarkan orang tidak makan. Malah puasa membuat perasaan berbagi dan
adanya interaksi dengan yang lain. Perasaan dan pikiran kita menjadi jernih.
Amin
: Saya tumbuh besar di salah satu kota di Belanda. Umur 12 tahun saya sudah
mulai berfikir tentang kehidupan khususnya tentang agama. Saat masuk college,
disana banyak teman muslim. Mulai saat itu hidup saya berubah. Allah telah mempertemukan
saya dengan Abdullah Abu Bakar (muallaf di episode 15). Dia menjelaskan banyak
kepada saya tentang islam, tauhid dan isu-isu yang berkembang saat itu.
Amin
: Di Al-Quran banyak sekali ayat yang
menjelaskan tentang kebersihan. Salah satunya yang ada di surat
Al-Baqarah. Allah mencintai orang-orang yang menjaga kebersihan. Umumnya saya
tidak mengerti kenapa banyak orang yang melihat islam dari luarnya saja dan
berpikiran negatif terhadap mereka. Padahal hanya islam mengajarkan tentang kebersihan
secara lengkap. Fitrah kita kita sebagai manusia itu mencintai kebersihan. Itu
yang membuat saya tertarik dengan islam.
Amin : Allah mengatakan dalam Al-Quran bahwa Dia mencintai orang-orang
menjaga kebersihan. Saya setuju dengan islam. Sebelum shalat seorang muslim
haruslah berwudhu dulu. Selain itu juga, islam sangat mengatur kita jika berada
di dalam kamar mandi. Selama ini saya nggak tahu ternyata islam begitu detail.
Syeikh : Allah berkata : “… Sungguh Allah
menyukai orang yang taubat dan menyukai orang yang menyucikan diri.” (Al-Baqarah
ayat 222). Bayangkan ketika kita bersuci kita mendapat cinta dan ampunan dari
Allah. Dosa kita luntur bersama air yang kita gunakan untuk berwudhu. Saya
sarankan sebelum tidur, berwudhu agar saat bangun nanti kita diampuni dosanya.
Abu bakar : Amin
menelepon saya sekitar jam 3 dia menyatakan ingin masuk islam.
Amin : Saat saya telepon dia terdengar dia masih
setengah sadar. Dengan semangat saya bilang “Bangun Abu Bakar bangun! Saya mau
memeluk islam sekarang. Dia bilang : oooohhh ya oke. Kita ketemu sekarang ya.
Saya menuju rumahnya. Jalanan masih terlalu gelap. Hanya ada lampu lalu lintas
dan lampu jalan. Saat bertemua dengannya, dia tersenyum lebar menyambut saya
dan kami berpelukan. Kami berjalan menuju rumah. Di sana dia menjelasakan
tentang dasar-dasar iman. Setelah itu dia menuntun saya mengucapkan syahadat
dalam bahasa arab dan arti dalam bahasa belanda. Dan akhirnya yeye! Saya
menjadi seorang muslim.
Amin : Bagi yang sudah menjadi muslim sejak lahir,
lama kelamaan meninggalkan islam dan sunnah, melakukan bid’ah dan terjatuh
dalam lubang dosa. Hati-hati saudara jangan sampai kita terfokus untuk mengejar
dunia. Saya hidup di lingkungan yang sangat bebas. Saya masuk islam saat umur
21 tahun dan telah melakukan banyak hal yang dilarang oleh Allah. Saya tidak
merasakan kebahagiaan yang sangat berarti. Islam adalah sebuah anugrah yang
nggak bisa dijelaskan jika hanya dengan kata-kata. Ini adalah kesempatan yang
nggak bisa dilewatkan untuk bisa mencapai ridho Allah dan surge-Nya.
Amin : Saya ingin bertanya. Ini ada sebuah smartphone. Ada
kamera, ada tombol dan banyak sekali fungsi yang bisa kita pakai. Tapi jika
dibandingkan dengan tubuh kita, nggak ada apa-apanya. Mata, mulut, telinga dan
semuanya yang bisa kamu manfaatkan untuk kehidupanmu. Coba pikirkan tentang
siapa yang menciptakannya. Dia menciptakan semua yang ada di tubuh kita bukan
tidak ada tujuannya. Jadi kita harus tau apa yang menjadi tujuan kita
diciptakan oleh Allah di dunia ini.
Syeikh : Subbahanallah mendengarkan
cerita anda dan bacaaan Quran anda sungguh menyenangkan. Coba ceritakan
bagaimana Al-Quran memberikan nilai-nilai ke dalam hidup anda?
Amin : Sejujurnya saya merasa menjadi orang yang munafik saat
membaca Al-Quran. Al-Quran memang harus menjadi petunjuk bagi semua orang. Saya
punya jenggot yang lebat. Banyak orang yang mengira saya ini orang yang alim
dan lain sebagainya. Padahal kehidupan saya juga nggak terlalu baik sekali.
Semua orang punya masalah. Kita harus menyerahkannya semua kepada Allah dan
menjadikan rasulullah sebagai teladan kita. Setiap harinya kudu menambah iman
kita.
Amin : Mimpi saya
pergi ke arab Saudi balajar di Islamic study di mekkah ataupun madinah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah membaca. Jika ada masukan silahkan beri komentar :)
Sekali lagi Terimakasih